Pemerintah Indonesia Diminta Cabut Izin Starbucks
30 Juni 2017CEO perusahaan gerai kopi Starbucks, Howard Schultz menyatakan mendukung gerakan gay atau LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender). Dalam sebuah rapat pemegang saham perusahaan Starbucks, Schultz pernah mengatakan bahwa pemegang saham yang tidak mendukung perkawinan sejenis, dipersilahkan menjual saham dan melakukan investasi di perusahaan lain.
Ketua Bidang Ekonomi Pengurus Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, sikap Howard Schultz tersebut juga jadi acuan bagi pemimpin Starbucks di Indonesia. Padahal menurut Anwar, ideologi bisnis dan pandangan hidup Schultz tidak sesuai dengan ideologi Pancasila. Oleh sebab itu Muhammadiyah mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk mengambil langkah memboikot produk perusahaan gerai kopi asal AS itu.
Baca juga: Lembaga HAM Kecam Pencambukan Pasangan Gay di Aceh
Starbucks Dukung Persamaan dan Hak-Hak Transgender
Perusahaan gerai kopin Starbucks memegang peranan penting dalam memperjuangkan persamaan hak bagi kaum LGBT. Tahun 2012 Starbucks menyatakan dukungan bagi referendum di negara bagian Washington, AS, yang mendukung pernikahan sejenis. Sebagai reaksi, Organisasi Pernikahan Nasional AS meluncurkan kampanye boikot produk perusahaan tersebut.
Baca juga: Indonesia Ikut 17 Negara Anggota PBB Yang Tolak Hak LGBT
Ketika salah satu pemegang saham mengeluhkan penurunan jumlah pelanggan akibat kebijakan perusahaan, Howard Schultz mengatakan, tidak semua keputusan yang diambil perusahaan harus bermotif ekonomi. Pada kesempatan itu Schultz menekankan, perusahaan Starbucks ingin merangkul keanekaragaman sebanyak mungkin.
ml/as (jawa post, republika.co.id)