Musuh Yang Ditakuti Jenderal Cina
16 Agustus 2017Musuh nyata tidak pernah membuat para jenderal di Cina gentar. Dengan kekuatan alutsista dan jumlah serdadunya, mereka yakin bisa menghadapi mushu setangguh apapun. Tapi ada musuh virtual yang membuat para perwira tinggi ini cemas. Yakni permainan virtual alias game yang dimainkan pada ponsel oleh para prajuritnya.
Game "King of Glory" produksi Tencent begitu digemari oleh para prajurit muda di Cina, sehingga ditakutkan membuat kemampuan tempur nyata mereka menjadi loyo. Permainan online multi player ini disebut bisa membahayakan keamanan nasional.
"Ada risiko keamanan serius yang cukup nyata", begtitu peringatan harian tentara pembebasan rakyat di Beijing. Game ini menuntut konsentrasi sepenuhnya. Padahal tugas sebagai serdadu, selalu penuh ketidakpastian, tulis harian tersebut.
Jika para serdadu yang kecanduan game King of Glory diputus aksesnya, dan diberi tugas penting nyata, mereka bisa kebingungan dan pikirannya bisa kacau saat operasi militer. "Pasalnya pikiran mereka tetap terpateri pada permainan virtual pada ponselnya, bukan pada realita di front tempur", tambah harian militer Cina itu.
Sudah makan korban jiwa
Game King of Glory ini sangat popular di Cina. Produsernya Tencent melaporkan, sekitar 80 juta pemain muda di Cina bermain game ini setiap harinya. Saking populernya game mobile phone ini, membuat produsennya mengumumkan membatasi akses waktu bermain harian bagi anak-anak.
Sementara para perwira tentara pembebasan rakyat Cina menyatakan sangat khawatir, karena mengamati hamper semua serdadu muda di tangsi militer, bermain gam tersebut pada setiap akhir pekan. Namun sejauh ini tidak ada rencana melarangnya.
"Para prajurit juga perlu hiburan", kilah para perwira militer Cina seperi dikutip harian militer itu. Akan tetapi disarankan agar para perwira dan komandan memberikan arahan ilmiah kepada bawahannya.
Kecemasan para perwira militer di Cina itu juga punya alasan kuat. Pasalnya seorang remaja berusia 18 tahun bernama Li Ao meninggal dunia akibat bermain game King of Glory secara nonstop selama 48 jam. Remaja dari Guangdong itu terserang semacam stroke berat. Orang tuanya menyatakan, sudah berusaha keras menyembuhkan kecanduan anaknya pada game online, tapi gagal dan kisahnya berakhir secara tragis.
as/ap(afp)