1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikUkraina

NATO Tambah Bantuan Amunisi dan Drone Tempur untuk Ukraina

16 Februari 2024

Negara-negara NATO berjanji menambah kapasitas produksi amunisi untuk dikirimkan ke Ukraina. Bantuan disepakati jelang peringatan dua tahun invasi Rusia. Laporan Bernd Riegert dari Brussels, Belgia.

https://p.dw.com/p/4cTK2
KTT Menteri Pertahanan NATO
KTT Menteri Pertahanan NATO di Brussels, Belgia, Kamis (15/2)Foto: Dursun Aydemir/Anadolu/picture alliance

Betapapun besarnya komitmen Barat, Ukraina dipastikan akan hadir bukan sebagai anggota pada peringatan 75 tahun NATO, bulan Juli mendatang di Washington, Amerika Serikat. Tapi, kata Sekretaris Jendral Jens Stoltenberg, "belum pernah Ukraina sedekat ini dengan keanggotaan NATO," kata dia dalam pertemuan menteri pertahanan NATO di Brussels, Belgia, Kamis (15/2).

Selama Rusia masih bercokol di wilayah Ukraina, keanggotaan NATO mustahil diberikan. Karena pakta pertahanan transatlantik itu tidak menerima calon anggota yang sedang berperang. Tapi jika perang berakhir, "dan semua negara anggota dan persyaratan telah terpenuhi," Kyiv bisa berharap menjadi anggota.

Pembangunan sebuah pusat pelatihan bagi militer Ukraina di Polandia menjadi salah satu cara NATO mempercepat integrasi Ukraina. 

Ukraine boosts arms production amid supply worries

Drone NATO untuk Ukraina

Terlepas dari janji keanggotaan, NATO tidak mengabulkan keinginan Ukraina menambah sistem persenjataan yang lebih modern. Tapi walaupun begitu, Inggris dan Lituania berjanji akan mengirimkan ribuan drone tempur yang, antara lain, mampu mengaramkan kapal perang, kata Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps di Brussels. Uniknya pada saat yang sama, Angkatan Laut Ukraina melaporkan telah berhasil menghancurkan kapal pendarat Rusia, Caesar Kunikov, di Laut Hitam.

NATO terutama menjanjikan tambahan amunisi kepada Ukraina. Untuk itu, kapasitas produksi di masing-masing negara anggota ditingkatkan. Jerman, contohnya, tahun ini berkomitmen untuk mengirimkan dua hingga tiga kali lipat lebih banyak amunisi kepada Ukraina dibandingkan tahun lalu.

Ukraina belakangan dikabarkan mulai kehabisan cadangan amunisi yang mempengaruhi situasi di medan tempur. Menurut Sekjen NATO Stoltenberg, pihaknya telah memesan amunisi senilai 10 miliar dolar AS dalam beberapa bulan terakhir, "guna memastikan bahwa Ukraina bisa mendapat senjata, amunisi dan perlengkapan yang dibutuhkan," kata dia.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Agenda Konferensi Keamanan München

Tema yang sama dipastikan akan mendominasi kunjungan Presiden Ukraina, Volodomyr Zelensky, dalam Konferensi Keamanan München, MSC, di Jerman. Di sana, dia antara lain dijadwalkan bertemu dengan Kanselir Olaf Scholz.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius bertemu dengan perwakilan negara-negara berkembang demi menyuarakan perspektif Eropa tentang perang di Ukraina.

"Kita tidak boleh arogan," kata dia, "kita tidak bisa berharap semua negara di dunia ini punya pandangan yang sama dengan kita," imbuhnya kepada DW. "Kita membutuhkan aliansi, sebuah koalisi negara-negara yang menegakkan hukum internasional, karena pada akhirnya melindungi kita semua."

Drone Makin Banyak Digunakan dalam Pertempuran

Eropa tersentak oleh pidato calon presiden AS, Donald Trump, yang mengancam justru "akan mendorong Rusia berbuat sesukanya," jika negara-negara Eropa tetap tidak menepati batas minimal anggaran pertahanan NATO sebesar dua persen. Peringatannya itu akan direspons dengan peningkatan dana belanja militer di Eropa dan Kanada, kata Stoltenberg.

Di Jerman, ancaman Trump sempat memicu diskusi mengenai payung nuklir milik Eropa, yang ditepis Menhan Boris Pistorius. "Kita di Eropa sudah dilindungi payung nuklir Amerika Serikat, segalanya telah disepakati dan saya tidak melihat adanya sinyal bahwa kesepakatan itu akan berakhir," tukasnya.

rzn/hp