Nepal, Setahun Setelah Gempa Bumi
Luka yang terkoyak ketika gempa bumi terjadi di Nepal 25 April 2015 sampai sekarang belum sembuh. Di daerah tempat kerusakan terjadi pembangunan kembali berjalan sangat lambat.
Stupa Tanpa Kepala
Boudhanath di ibukota Nepal, Kathmandu termasuk warisan budaya dunia UNESCO. Stupa itu, yang jadi salah satu tujuan penting ziarah pemeluk agama Buddha dari Himalaya, kehilangan salah puncak atapnya. Kini sedang direstorasi.
Harus Dirubuhkan
Durbar Square (lapangan Durbar) juga termasuk warisan budaya dunia UNESCO. Kompleks candi itu dulu rusak berat akibat gempa bumi. Beberapa candi sudah sudah dirubuhkan, sementara sejumlah lainnya kemungkinan juga tidak bisa diselamatkan lagi.
Hidup di Antara Tiang Penunjang
Warga Kathmandu sudah terbiasa dengan pemandangan bangunan yang rusak akibat gempa bumi. Perbaikan yang tidak berjalan lancar tampaknya diterima tanpa banyak protes.
Seperti Setahun Lalu
Distrikt Sindhupalchowk, di sebelah timur Kathmandu, jadi salah satu daerah yang paling parah dilanda gempa. Sekarang kota Chautara yang penduduknya 15.000 orang sekarang tampak seperti ketika gempa bumi baru saja terjadi.
Klinik di Tenda
Penerimaan pasien yang bersifat darurat di Chautara. Para dokter kerap masih harus bekerja di bawah tenda. Gedung tua begitu rentannya karena gempa, sehingga baru bisa digunakan lagi setelah perbaikan menyeluruh.
Bukan Rumah Melainkan Gubuk Beratap Seng
Seperti tahun lalu, di Sindhupalchowk sebagian besar orang masih tigngal di gubuk beratap seng. Lebih dari 80% rumah luluh lantak akibat gempa bumu. Terutama di daerah pedesaan, hanya sedikit bantuan tiba.
Penyakit Menular
Gubuk-gubuk yang didirikan bersifat sementara. Banyak orang tinggal di ruang sempit bersama-sama. Penyakit menular menyebar dengan sangat mudah.
Menolong Diri Sendiri
Penduduk sudah lama tidak berharap lagi pada bantuan dari pemerintah di Kathmandu. Mereka mengambil langkah-langkah untuk menolong diri sendiri.
Tidak Bisa Diselamatkan
Hampir semua sekolah di Sindhupalchowk sepenuhnya tak bisa dipakai lagi, atau sedikitnya rusak. Sebagian bisa direparasi, tapi ada yang tidak bisa lagi, seperti sekolah di Mailchaur ini.
Dingin dan Tidak Terisolasi
Proses belajar-mengajar diadakan di ruang-ruang kelas sementara. Konstruksi gubuk berdinding seng rentan terhadap angin dan cuara buruk, dan tidak bisa dihangatkan.
Sisa Reruntuhan
Para murid sekolah masih ingat bencana yang terjadi setahun lalu. Di lapangan sekolah Thulosirubari juga masih bergeletakan sisa bangunan lama yang dirubuhkan.
Tidak Banyak Kerusakan di Daerah Everst
Di daerah Khumbu juga banyak ditemukan saksi bisu dari bencana gempa bumi tahun lalu. Tapi dibanding dengan distrik Sindhupalchowk, daerah wisatawan di sekitar gunung Everest tersebut tidak mengalami banyak kerusakan.