Pameran Internasional Penerbangan Udara dan Ruang Angkasa
27 Mei 2008Gemuruh pesawat jet Eurofighter memenuhi udara di landasan terbang Berlin Schöneland, lokasi Pameran Internasional Pesawat Udara dan Ruang Angkasa, ILA. Eurofighter, pesawat tempur Eropa yang paling mutakhir ini, menyusul penerbangan serangkaian pesawat pemburu tipe Tornado dan mempertunjukkan sejumlah manuver. Dua pesawat Transall melejit tidak jauh darinya, sedikit lebih jauh lagi dua helikopter terbang berputar. Ini hanya sebagian dari pertunjukan yang dapat dilihat di Pameran Internasional itu. Demikian dikatakan Direktur Penerbangan Wolfram Cornelius, "Salah satu andalan kami adalah Airbus A 380 yang pertama kami luncurkan tahun 2006 lalu. Selain itu, kami juga akan menunjukkan seluruh program udara yang kami miliki, dari pesawat jet militer yang mutakhir, hingga pesawat terbang komersial dan pesawat terbang ringan.”
Sekitar 300 pesawat terbang dipamerkan pada ILA yang diikuti 1127 peserta pameran dari hampir 40 negara. Jumlah ini memecahkan rekor sebelumnya. Dua tahun lalu, Rusia menjadi mitra pameran ILA. Tahun ini mitra ILA adalah India. Menurut Direktur Penerbangan Wolfram Cornelius, bagi India kesertaannya dalam pameran ini membutuhkan persiapan logistik yang apik: “Angkatan udara India dan industri India terwakili di sini oleh perusahaan Hindustan Aeronautics. India memamerkan helikopter produk nasional negara itu, yang bernama Helikopter DHRUV. Helikopter itu dikirim dengan kargo udara kesini. Hal ini memberi gambaran bagaimana pentingnya pameran ini bagi negara mitra. Bayangkan saja, kesulitan logistik yang dihadapi untuk mengirimkan delapan helikopter dari India ke Jerman.”
Meski India tampil sebagai mitra, Pameran ILA didominasi oleh produk-produk Eropa. Bersama Perusahaan Pertahanan Udara dan Ruang Angka Eropa, EADS, yang menampilkan Airbus, Eurocopter, Eurofighter, Eurojet atau Arianespace , hampir seluruh perusahaan penerbangan Eropa berpartisipasi dalam ILA.
Memang sejumlah veteran Perang Dunia II dari Amerika Serikat akan menghadiri pameran khusus memperingati 60 tahun jembatan udara, tapi saingannya Airbus tidak hadir di pameran ini. Boeing sudah dua tahun tidak turut berpameran di Berlin. Menjadi satu-satunya produsen pesawat komersial yang ikut pameran tak menganggu Direktur Airbus Thomas Enders. Ketimbang memikirkan saingan, Airbus lebih sibuk menghadapi kesulitan internal. Meski sibuk, Enders tetap mempromosikan perusahaannya, “Kami berhasil memecahkan rekor penghasilan 20 miliar Euro. Ada peningkatan 3,8%, itu lebih tinggi dari sektor-sektor lain di Jerman. Jadi kami berhak merasa sebagai motor perkembangan ekonomi di Jerman.”
Lebih dari 88.000 orang bekerja di industri penerbangan Jerman dan ada tendensi meningkat. Sektor ini justru kekurangan tenaga dan salah satu program ILA termasuk merekrut tenaga baru. Pameran Internasional Pesawat Udara dan Ruang Angkasa ILA, pertama kali diselenggarakan tahun 1909, dan sampai kini belum tersaingi. (ek)