1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

300909 Flüchtlinge Frankreich

30 September 2009

Perancis telah membongkar kamp pengungsi "Rimba Calais", Selasa (22/09). Kini, para pengungsi kembali ke Calais mencari kesempatan untuk menyebrangi Selat Dover, pergi ke Inggris.

https://p.dw.com/p/JuJJ
Para penghuni Rimba Calais gelar demonstrasi, sesaat sebelum dievakuasi, 22 Sept. 09Foto: AP

Tidak ada yang tersisa dari Rimba Calais. Sepekan lalu, polisi Perancis menahan 276 penghuni kamp pengungsi. Tak lama kemudian, pohon di kawasan itu dibalak habis. Kamp yang terdiri dari tenda dan gubuk kayu diratakan dengan tanah.

Menteri Imigrasi Perancis Eric Besson khusus datang ke kawasan itu untuk merayakan keberhasilannya: Pengerebegan kamp pengungsi yang dikenal sebagai Rimba Calais adalah pukulan telak bagi para pedagang manusia. Tapi, satu minggu setelahnya, polisi ternyata tak berhasil menangkap satu pun penjahat. Sementara organisasi bantuan kemanusiaan seperti CIMADE yang mendampingi tahanan di penjara ekstradisi melaporkan, hampir semua pengungsi dewasa yang ditahan dalam razia sepekan lalu sudah dibebaskan kembali.

Di satu pihak, surat penahanan terhadap para pengungsi dicabut pengadilan karena adanya kesalahan teknis. Di pihak lain, karena sebagian tahanan ternyata tidak hidup di rimba secara ilegal. Perlahan tapi pasti para pengungsi itu kembali ke kota pelabuhan di Perancis Utara itu. Para pengungsi itu tidur di jalan atau taman kota dan mencoba menumpang truk atau menaiki kapal feri yang menuju Inggris.

Setelah razia, polisi mengangkut sebagian tahanan ke selatan Perancis, menempuh jarak 1.000 kilometer dengan bis. Karena itulah, sebagian pengadilan di Perancis Selatan tidak mengakui keabsahan perintah penahanan terhadap para pengungsi. Perjalanan dengan bis selama 20 jam melanggar hak dasar para pengungsi, padahal penjara ekstradisi di utara Perancis tidak penuh.

Meski begitu, Menteri Imigrasi Perancis Eric Besson berkeras: aksi razia ini sukses besar. "Saya tidak pernah mengatakan bahwa penggerebegan kamp 'rimba' mengakhiri semua upaya kami. Justru sebaliknya, saya mengatakan bahwa kita membutuhkan nafas yang panjang. Kita tidak memerangi para pendatang, meski mereka tahu bahwa seharusnya mereka punya visa untuk masuk ke Perancis. Kita memerangi pedagang manusia yang memanfaatkan situas ini."

Di Perancis, tidak ada yang mengerti argumentasi yang diajukan menteri imigrasi. Pasalnya, Besson sudah mengumumkan razia Rimba Calais seminggu sebelumnya. Para pedagang manusia punya cukup waktu untuk melarikan diri. Sementara para pengungsi yang ditahan seharusnya diekstradisi, pulang secara sukarela atau mengajukan suaka. Tapi, tidak satupun dari opsi yang diajukan Besson ini benar-benar dilaksanakan.

Johannes Duchrow/Ziphora Robina
Editor: Yuniman Farid