Partai Milik Putin Raih Kemenangan dalam Pemilu Parlemen
2 Desember 2007Segera setelah tempat pemungutan suara terakhir di Kaliningrad ditutup tepat pukul 19 waktu Eropa Tengah, ketua Komisi Pemilihan Umum Vladimir Churov mengumumkan hasil perolehan suara sementara. Partainya Putin, Rusia Bersatu, memperoleh sekitar 63 persen suara. Dengan begitu, partai dari Vladimir Putin ini meraih suara mayoritas dua pertiga kursi dari 450 mandat di parlemen Rusia-Duma.
Dari 11 partai yang ikut pemilu, tiga partai lainnya juga dipastikan masuk ke parlemen atau Duma, masing-masing Partai Komunis yang meraih sekitar 11,5 persen suara, Partai Liberal Demokratik yang memperoleh 8,8 persen suara serta Partai Rusia yang Adil yang meraih 8,4 persen suara. Komite pemilihan umum Rusia juga menyebutkan keikutsertaan pemilih lebih dari 55 persen dari sekitar 109 juta pemilih yang terdaftar.
Pemilu parlemen Rusia dilaporkan berlangsung aman. Pasukan keamanan dalam jumlah besar dikerahkan untuk menjaga ketertiban dan keamanan pemilu. Presiden Putin memuji upaya keras para petugas sukarela pemilu dan menyatakan amat puas dengan jalannya pemungutan suara.
Putin mengatakan: “Saya merasa bahagia. Syukurlah kampanye pemilu telah berakhir. Saya yakin para pemilih telah menentukan pilihannya. Mereka harus datang untuk memilih salah satu partai yang programnya meyakinkan, dan bagi kandidat yang dapat dipercaya.“
Untuk menarik minat para pemilih, terdapat lotere berhadiah mobil dan peralatan rumah tangga. Musik dan tarian juga mengajak para pemilih untuk memberikan suaranya. Dalam memang, pada pemilu kali ini para pemilih jauh lebih bersemangat dibanding pemilu empat tahun lalu. Pada pukul 14 waktu Rusia, jumlah pemilih yang telah memberikan suaranya sudah melebihi 40 persen.
Petugas sukarela pembantu pemilu di tempat pemungutan suara nomor 2429 Natalja Tretisechenka menyatakan amat puas. “Para pengamat pemilu melaporkan, tidak ditemukan kecurangan. Pada prinsipnya para pemilih sangat aktif. Mereka bahkan rela tidak makan siang. Para pemilih datang tidak ada hentinya.“
Berbeda dengan pendapat para pengamat pemilu dari Rusia serta negara-negara bekas Republik Uni Sovyet yang membentuk persemakmuran negara merdeka-CIS, organisasi hak asasi dan kelompok opsosisi menilai pemilu dipenuhi kecurangan. Organisasi pengamat pemilu Golos, yang dibiayai Uni Eropa dan Amerika Serikat mencatat sekitar seribu keluhan menyangkut pelanggaran undang-undang pemilu.
Organisasi ini melaporkan, banyak pemilih harus mencoblos dengan diawasi amat ketat. Sebagian lagi ditawari uang untuk memilih Partai Rusia Bersatu dari Vladimir Putin. Juga dipertanyakan keamanan peralatan penghitung kartu suara secara elektronik dari kemungkinan manipulasi.
Akan tetapi kecurangan seharusnya memang tidak perlu dikhawatirkan. Di satu pihak, tekanan terhadap para pemilih menjelang pemungutan suara sudah cukup besar. Dan di sisi lainnya, banyak pemilih memandang pemilu kali ini sebagai sebuah referendum bagi Putin.
Seorang pemilih mengungkapkan dengan lugas: “Bukan rahasia besar, untuk siapa suara saya, untuk Putin. Kita tidak punya pilihan lain. Yang lainnya bukan tokoh politik, mereka hanya tokoh pencari popularitas.“
Bagi banyak warga Rusia, Vladimir Putin adalah garansi bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas. Jadi tidak mengherankan, jika Partai Rusia Bersatu menang telak dalam pemilu kali ini.