Penghuni Kamp Pengungsi di Italia Unjuk Rasa
24 Januari 2009Polisi mengatakan, para pengungsi yang sebagian besar berasal dari Afrika tersebut membuka paksa pintu kamp di Pulau Lampedusa dan mengadakan aksi unjuk rasa damai menuju pusat kota, di mana mereka memulai aksi protes atas penahanan mereka dan kondisi kamp pengungsi.
Polisi kewalahan menghadapi para pencari suaka tersebut, yang memenuhi jalanan menuju balai kota sambil berteriak, “Kebebasan, tolong kami!”.
Ratusan penduduk setempat bergabung dengan para pengunjuk rasa, menyerukan agar para pengungsi tersebut dipindahkan ke kamp pengungsi yang lebih besar di wilayah lain di Italia. Warga setempat memprotes rencana Italia untuk membangun kamp pengungsi berikutnya di pulau tersebut sebagai pusat pencatatan imigran gelap dan kemudian mengusir para pendatang gelap tersebut.
Warga setempat menuding pemerintah di Roma berencana mengubah Pulau Lampedusa menjadi semacam penjara dan bukannya menjadi pusat pertolongan kemanusiaan bagi para pengungsi yang terombang-ambing di samudera.
Kondisi buruk para penghuni kamp pengungsi
Kamp pengungsi di Pulau Lampedusa saat ini dijejali oleh hampir dua ribu orang, yang dibawa oleh pemerintah Italia setelah diselamatkan ketika melintasi Laut Tengah dari Afrika ke Eropa.
Kamp tersebut awalnya difungsikan sebagai tempat pemukiman sementara para pengungsi hingga mereka dipindahkan ke kamp pengungsi lainnya di Iralia. Tapi dengan adanya undang-undang imigrasi Italia yang baru, para pengungsi ditahan di Lampedusa hingga permintaan suaka mereka dikabulkan atau akhirnya dideportasi.
Kondisi kamp pengungsi di Lampedusa sangat memprihatinkan. Ratusan pengungsi terpaksa tinggal di tenda karena karena kapasitas kamp itu tidak seimbang dengan jumlah pengungsi yang ditahan. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan Pengungsi UNHCR mengkritik keadaan kamp pengungsi Lampedusa sebagai berada dalam “situasi kemanusiaan yang sulit.“ Lebih lanjut UNHCR mengatakan bahwa kamp Lampedusa didesain untuk menampung hanya 850 orang.
Kementerian dalam negeri Italia memperkirakan, di tahun 2008 sekitar 31700 imigran mendarat di Lampedusa, meningkat 75 persen dari jumlah di tahun sebelumnya.
Menurut perhitungan sementara UNHCR, di tahun 2008 sekitar 75 persen pengungsi yang tiba di Italia memohon suaka.
Kritik Jerman
Alexander Graf Lambsdorff, anggota parlemen Eropa dari Jerman, Jumat (23/01), menyebut Italia bertanggung jawab atas buruknya keadaan akomodasi bagi para pengungsi di kamp Lampedusa.
“Situasinya sangat buruk di kamp yang dijejali dengan manusia,” ujar Graf Lambsdorff kepada radio Jerman, RBB. Lambsdorff mengatakan dirinya tidak memahami mengapa pemerintah Italia tidak menyediakan akomodasi lain bagi para pengungsi.
“Saya pikir, ini merupakan ekspresi dari kebijakan imigrasi mereka yang keras kepala, konservatif dan berpikiran sempit, “kata Lambsdorff dari Partai Liberal Jerman FDP. Lebih lanjut Lambsdorff mengatakan, perlakuan Italia terhadap para pengungsi di Lampedusa di bawah standar minimum perlakuan bagi para imigran yang ditetapkan oleh Uni Eropa. (ls)