Peraturan Ketat dan Suhu Ekstrim Iringi Ramadan
21 Juli 2012Arab Saudi akan mendeportasi warga asing non muslim yang tidak menepati peraturan bulan Ramadan di tempat umum. Warga asing harus "menghormati perasaan warga muslim dimana mereka di tempat-tempat publik, di jalan dan di tempat kerja tidak makan, tidak mimun atau merokok". Demikian peraturan yang dikeluarkan kementerian dalam negeri Arab Saudi di awal bulan puasa. Pelanggaran dapat berisiko pemutusan kontrak kerja atau deportasi dari negara itu. Demikian dijelaskan kementerian dalam negeri yang dalam pernyataannya sendiri menyebut langkah itu "sebagai tindakan radikal". "Perusahaan, korporasi dan individu" diminta secara resmi menginformasikan kerangka peraturan itu kepada pekerjanya. Arab Saudi memiliki 27 juta penduduk, 8 juta diantaranya adalah warga asing.
Sementara itu di sejumlah negara Arab suhu udara mencapai lebih dari 40 derajat celcius. Di Maroko secara resmi dilakukan perubahan waktu, agar buka puasa malam hari dapat dilakukan satu jam lebih awal. Pemerintah di Pakistan berjanji, padam listrik setiap hari yang lamanya bisa mencapai 22 jam, akan dikurangi. Pegawai negeri harus mengurangi waktu kerjanya beberapa jam.
Pemerintah Suriah menyatakan Sabtu (21/07) adalah waktu resmi dimulainya bulan Ramadan. Sebagai ungkapan konflik di negara itu, oposisi Suriah menyerukan dimulainya puasa Jumat (20/07). Dalam situs jejaring sosial Facebook-nya, oposisi Dewan Nasional Suriah memperingatkan kelompok-kelompok di Suriah untuk bersatu dan bekerja sama melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.
DK/dpa/afp