310711 Israel Proteste
31 Juli 2011„Rakyat menuntut keadilan sosial, bukan amal.“ Itulah slogan yang didengungkan rakyat Israel, Sabtu malam (30.7.) di jalan-jalan Tel Aviv. Di ibukota Israel 50.000 orang turun ke jalan. Totalnya di seluruh negeri diduga mencapai 120.000 orang. Meski berlangsung damai, kebanyakan peserta turun ke jalan karena marah dan frustrasi menghadapi harga yang menjulang. Demonstran mengusung poster bertulisan tangan. Orang tua bersama anak-anak mereka. Ada yang digendong, ada pula yang tidur dalam kereta bayi. Raphael Hirsch ikut berdemonstrasi dengan kedua anaknya, yang sudah dewasa. "Kami menguatirkan masa depan generasi mendatang, mereka kesulitan sekali mendapatkan apartemen, tempat tinggal, kesulitan karena segala sesuatu sudah mahal sekali.“
Berawal dua pekan lalu, ketika di jalan utama Tel Aviv, Rothschild-Boulevard, didirikan tenda-tenda kecil di antara pepohonan yang berjejer di tepi jalan. Kini perkemahan itu menjadi simbol protes menentang mahalnya harga apartemen. Tapi bukan hanya biaya sewa yang membuat rakyat marah, harga pangan yang menjulang, biaya penitipan dan sekolah anak, harga bensin. Semakin banyak keluarga Israel yang penghasilannya tidak cukup untuk menutup biaya hidup. Begitu ungkap Jesse, yang sejak pekan lalu, sudah ikut dalam aksi protes. Tambahnya, "Pemerintah tidak melayani kami. Pemerintah kami hidup di planet lain. Mereka tidak tahu apa kebutuhan kami. Apa yang mereka lakukan, sama sekali tidak membantu kami. Seakan-akan tidak ada hubungannya lagi.“
Rakyat tidak menginginkan amal sosial dari pemerintah, kata Jesse. Sikap ini ditunjukkan kebanyak demonstran di Tel Aviv, mereka merasa disisihkan oleh politik negara. "Ada begitu banyak orang di sini yang memblokir jalanan, bersama-sama menuntut keadilan sosial. Ini hal yang baru. Ini sebuah pandangan yang betul-betul baru“, begitu tegasnya.
Akan kemanakah arah protes ini? Sampai sekarang belum ada yang bisa mengatakannya. Setidaknya hingga kini tuntutannya belum terkait dengan perebutan kekuasaan politik atau militer, seperti yang biasanya terjadi di Israel. Melainkan mengenai kebutuhan rakyat, dan menurut banyak orang mengenai masa depan Israel. Tekanan atas pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanjahu meningkat. Ketua Parlemen Reuven Rivlin akan melakukan pemungutan suara, untuk menentukan penundaan liburan musim panas bagi para anggota parlemen. Sementara aksi protes selanjutnya sudah diumumkan, Senin (1/8) rakyat Israel menggelar gerak jalan ke gedung parlemen.
Christian Wagner / Edith Koesoemawiria
Editor: Andriani Nangoy