ISIS Klaim Penembakan Paris
21 April 2017Seorang tersangka aksi teror menembak mati seorang polisi Prancis dan melukai dua orang lainnya hari Kamis (20/04) di Champs Elysees, Paris, dalam sebuah serangan yang diklaim ISIS. Serangan dilakukan beberapa hari sebelum pemilihan presiden. Telah sekian lama, para pengamat mencemaskan terjadinya pertumpahan darah menjelang pemungutan suara hari Minggu (14/04) di Prancis menyusul serangkaian aksi terorisme di negara itu sejak tahun 2015.
Pelaku serangan melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke sebuah van polisi di jalan yang populer di dunia tersebut, sekitar pukul 21.00 waktu stempat. Para wisatawan yang berada di sekitar area itu berusaha menyelamatkan diri.
Setelah membunuh perwira tersebut dan melukai rekan-rekannya, pria bersenjata tersebut ditembak mati, saat mencoba melarikan diri, ujar sumber polisi kepada AFP.
Sebuah pernyataan dari ISIS yang diterbitkan oleh kantor berita Amaq, menyatakan bahwa penyerang tersebut adalah "salah satu pejuang ISIS".
Polisi berhasil identifikasi pelaku
Pembunuh tersebut berhasil diidentifikasi sebagai pria warga Perancis berusia 39 tahun. Penggerebekan pernah dilakukan aparat kepolisian di kediamannya, yang terletak di daerah pinggiran timur Paris.
Dia ditangkap polisi pada bulan Februari lalu karena dicurigai berencana untuk membunuh perwira polisi. Namun ia dibebaskan karena kurangnya bukti. Dia juga telah divonis pada tahun 2005 atas tiga tuduhan percobaan pembunuhan, dengan dua kasus di antaranya melawan petugas polisi, demikian diungkapkan beberapa sumber.
Hari Minggu (23/04) merupakan hari pemungutan suara putaran pertama di Perancis. Namun sehubungan dengan insiden ini, pemimpin sayap kanan Marine Le Pen, pesaing utamanya Emmanuel Macron, dan kandidat dari kubu konservatif Francois Fillon membatalkan kampanye yang direncanakan berlangsung pada hari Jumat (21/04).
Presiden Prancis Francois Hollande berjanji meningkatkan "kewaspadaan mutlak, terutama berkenaan dengan proses pemilihan" dan memberikan penghormatan kepada polisi. Hollande, yang mengatakan bahwa dia yakin penembakan tersebut adalah "tindakan teroris", membatalkan perjalanan ke Bretagne dan akan memimpin sebuah rapat kabinet keamanan pada hari Jumat (21/04).
Perancis darurat keamanan
Champs Elysees merupakan salah satu tujuan utama wisata yang terletak di jantung kota Paris. Kawasan itu dikelilingi sejumlah toko-toko dan restoran. Setelah terjadi penembakan, kawasan sibuk itupun segera diblokir oleh polisi yang juga menutup stasiun kereta bawah tanah terdekat.
Seorang juru bicara kementerian dalam negeri Perancis memberi penghormatan kepada polisi yang bergerak cepat di tempat kejadian perkara dan berhasil membunuh pria bersenjata tersebut serta mencegah pertumpahan darah lebih lanjut. Seorang turis asing mengalami luka di lututnya akibat pecahan peluru saat terjadinya penembakan tersebut.
Kementerian dalam negeri menduga ada lebih dari satu orang pelaku serangan. Polisi kini mengejar tersangka kedua dalam serangan itu, yang diduga bekewarganegaraan Belgia.
Perancis dalam keadaan darurat dan pada tingkat kewaspadaan tertinggi, setelah terjadinya serangan-serangan yang menewaskan lebih dari 230 orang dalam beberapa tahun terakhir.
ap/ml (rtr/afp/ap)