Presiden India mendatang, seorang perempuan?
19 Juli 2007Media India tak henti mempertanyakan pencalonannya. Nominasi gubernur negara bagian Rajasthan, Pratibha Patil sebagai calon Presiden India menyuluh kontroversi. Padahal pengacara berusia 72 tahun ini memiliki karir politik yang panjang. Selain pernah menjabat Menteri Kesehatan dan Pendidikan, ia pernah menjadi wakil Ketua DPRD.
Kandidat pemerintah koalisi India ini juga dikenal sebagai orang yang gigih dan berani menangani masalah. Namun memang, ia tidak memiliki pengalaman di tingkat pusat. Selain itu, tidak sedikit langkahnya yang dianggap meragukan.
Secara formal, Presiden merupakan kepala negara India. Namun tugas-tugasnya lebih bersifat representatif dan seremonial. Sementara kekuasaan eksekutif berada di tangan Perdana Menteri. Sedangkan Presiden India bertanggung jawab untuk membela Konstitusi serta menjaga citra dan nurani bangsa.
Pratibha Patil yang ketika muda menyandang gelar kecantikan, pernah misalnya mengaku berbincang dengan roh seorang pemimpin sekte kepercayaan. Ia juga pernah dikutip, mengatakan bahwa orang yang memiliki penyakit keturunan harus disterilisasi. Hal-hal seperti ini menimbulkan rasa gundah bagi para pemilih yang ingin mendukung seorang presiden perempuan. Yogendra Yadav , seorang sosiolog menjelaskan,
„Bila Pratibha Patil jadi Presiden, maka ia merupakan perempuan pertama yang menjabat Presiden India. Secara simbolis hal ini amat penting. Namun saya tak bisa berharap, bahwa ia menjadi pemimpin yang mampu mengambil keputusan mandiri. Itu sebabnya, saya kira Patil dinominasi karena ia dinilai tak berbahaya.“
Kontroversi seputar nominasi Pratibha Patil bukan semata karena ia sering salah kata. Melainkan, karena ia diduga terlibat kasus korupsi dan penipuan.
Tahun 1973, Pratibha Patil mendirikan Bank Koperasi guna membantu kaum perempuan yang miskin. Sejumlah keluarga dekatnya menerima kucuran kredit yang tak terhingga dari bank itu. Kredit yang hingga kini tidak dibayar kembali. Tahun 2003 lisensi bank itu dicabut. Hingga kini proses tuntutan para anggota koperasi yang merasa tertipu, masih belum selesai.
Di samping itu, suaminya saat ini menghadapi proses pengadilan yang terkait kasus bunuh diri seorang guru. Saudara lelakinya, yang juga berkiprah sebagai politisi, disebut-sebut sebagai dalang kasus pembunuhan terhadap pesaingnya.
Bukan saja itu. Patil diduga kerap melakukan nepotisme, memberikan anggota keluarga dan pendukungnya jabatan-jabatan yang berpengaruh.
Di pihak lain, pendukung Pratibha Patil menganggap kritik-kritik ini merupakan upaya pencemaran nama baik yang dilancarkan kandidat saingan, Bhairon Singh Shekhawat. Kubu pro-Patil memperingatkan bahwa kandidat saingan ini juga terbelit kasus korupsi.
Pratibha Patil terhitung loyal kepada clan Gandhi. Tahun 70-an ia bahkan bersedia dijebloskan ke penjara selama 10 hari demi membela Perdana Menteri Indira Gandhi.
Namun Patil bukan pilihan pertama dari Sonia Gandhi yang kini memimpin Partai Kongres Nasional. Apakah Pratibha Patil akan terpilih? Jawabannya masih harus ditunggu. Hasil pemilihan presiden India akan diumumkan hari Sabtu 21 Juli 2007.