1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Jerman Menyerukan Persatuan dalam Pidato Natal

24 Desember 2024

Dalam pidato Natal, Presiden Frank-Walter Steinmeier mengajak masyarakat Jerman untuk bersatu melawan kebencian. Ia juga menyinggung serangan di Magdeburg dan pemilu Jerman yang akan datang.

https://p.dw.com/p/4oXN6
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyampaikan pidato Natal, 23 Desember 2024
Steinmeier mengajak warga Jerman untuk tidak terpecah-belah, imbas serangan mematikan di pasar Natal MagdeburgFoto: Annegret Hilse/Reuters/Pool/dpa/picture alliance

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengisi pidato Natal dengan menyerukan persatuan di tengah tragedi baru-baru ini di negara tersebut.

Steinmeier membuka pidatonya dengan membahas tentang serangan mematikan di pasar Natal di Kota Magdeburg, Jerman timur. 

"Bayangan gelap menyelimuti Natal kali ini," ujarnya, seraya menambahkan bahwa "kita hanya bisa membayangkan" apa yang dialami para keluarga korban setelah kehilangan orang-orang terkasih mereka.

"Anda tidak sendirian dalam kesedihan ini. Masyarakat di seluruh negeri juga berduka dan berkabung bersama kalian," kata Steinmeier, sembari berterima kasih kepada para petugas polisi dan tenaga medis atas kerja keras mereka setelah serangan itu terjadi.

Berbicara mengenai dampak serangan itu terhadap masyarakat, Steinmeier juga menyerukan agar masyarakat Jerman tidak terpecah belah. 

"Kebencian dan kekerasan tidak boleh menjadi alasan terakhir," katanya. "Jangan biarkan diri kita terpecah belah. Mari kita bersatu!" 

Situasi di Jerman menjadi "lebih berat”

Selain menyebutkan situasi perang yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan invasi Rusia ke Ukraina, Steinmeier juga membahas pemilu Jerman pada Februari 2025.

"Ada banyak ketidakpuasan terhadap politik, bisnis, birokrasi, dan ketidakadilan," katanya, seraya menyimpulkan bahwa "suasana di negara kita menjadi lebih berat, kadang-kadang bahkan saling bermusuhan di kehidupan sehari-hari."

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Presiden Jerman itu mengatakan bahwa ia tetap percaya pada demokrasi dan undang-undang dasar atau konstitusi yang telah berlaku sejak 1949.

"Ada banyak tantangan yang harus kita hadapi," ujar Steinmeier. "Kita harus berbicara secara terbuka tentang apa yang salah... Yang terpenting, kita harus membahas tentang apa yang perlu segera dilakukan."

Menurut Steinmeier, runtuhnya pemerintahan Jerman saat ini "bukanlah akhir dari segalanya."

Presiden Steinmeier juga menyampaikan pesan untuk para generasi muda Jerman.

"Kalian dibutuhkan, dan sangat dibutuhkan di banyak bidang," ujarnya, seraya menambahkan bahwa generasi muda Jerman "dapat dan akan menemukan jalan hidup mereka sendiri." 

kp/ha (DW, DPA, EPD, KNA)