Progam Pangan Dunia PBB untuk Korea Utara.
3 Agustus 2004Sejak satu dasawarsa Korea Utara tergantung pada bantuan pangan internasional. Krisis politik di waktu belakangan mempersulit bantuan itu . Masood Hyder asal India , koordinator pengiriman bantuan pangan PBB , namun positif dalam penilaiannya. Hyder menandaskan, PBB dalam 10 tahun belakangan ini secara signifikan berhasil memperbaiki situasi kemanusiaan di negara itu. Namun program bantuan itu menjadi semakin sulit, karena PBB menganut prinsip stop and go. Misalnya, tahun lalu , seperti tahun ini juga, PBB tiga kali harus membatalkan pengiriman bantuan, sehubungan dengan krisis politik di Korea Utara. Sejak 1995 PBB mengkoordinasi pengiriman dan pembagian tiga juta ton bahan pangan . Tiga juta ton lainnya dikirim ke Korea Utara melalui program bantuan bilateral yang tidak diawasi. Cina saja setiap tahunnya mengirim sekitar 300 ribu ton bahan pangan. Pyongyang tetap belum mampu menyediakan bahan pangan yang cukup bagi rakyatnya. Negara komunis itu masih akan tetap tergantung pada bantuan internasional. Jadi, apakah bantuan PBB hanya akan memperpanjang krisis? Hyder yang sejak 20 tahun aktif dengan missi bantuan di Sudan, Iran dan Banglades, senantiasa harus membantah kritik tsb. Sebagai contoh Hyder mengambil Sudan. Seandainya PBB dua tahun lalu menghentikan bantuannya, maka lebih banyak orang yang meninggal, dan lebih banyak penduduk yang menjadi pengungsi. Memang masalahnya tidak terselesaikan. Karena penyebabnya adalah krisis politik. Penyelesaian hanya mungkin lewat perkembangan. Para politisi yang harus menciptakan keadaan yang kondusif untuk itu. Masalah sama dihadapi di Korea Utara. Penyebab krisis di Korea Utara, karena negara itu tidak mampu memproduksi atau mengimpor bahan pangan dalam jumlah yang memadai. Selama kondisi itu belum tercapai Korea Utara butuh bantuan. Demikian kata Masood Hyder, pejabat PBB untuk program bantuan pangan. Dalam hal bantuan untuk Korea Utara, Hyder juga memandang soal waktu , sebagai satu masalah dalam penyelesaian politik. Perundingan segi-enam mengenai program atom Korea Utara di Beijing memang dianggapnya sebagai cara yang baik, karena meredam tekanan politik. Namun menurut Hyder, PBB dan organisasi bantuan lainnya tidak siap menghadapi situasi sehabis perundingan itu. Katakanlah, perundingan membutuhkan waktu 18 bulan. Itu berarti PBB punya waktu 18 bulan untuk mempersiapkan perkembangan di Korea Utara . 18 bulan terlalu singkat. Sekarang harus dipikirkan dan persiapan sudah harus dimulai, jangan menunggu sampai semua pintu terbuka di negara komunis itu. Perundingan segi-enam hanya menyelesaikan satu masalah. Hendaknya juga ada kemajuan dalam soal-soal lainnya, seperti HAM.