1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Program Atom Korea Utara - Hill Kunjungi Asia Timur

8 Januari 2008

AS dan Jepang meragukan bahwa sampai akhir tahun 2007 Korea Utara benar-benar sudah membeberkan rincian program atomnya.

https://p.dw.com/p/CmSB
Jururunding AS, Christopher Hill melawat ke Asia TimurFoto: AP

Bagi Korea Utara sudah jelas, bahwa rincian mengenai program atomnya sudah ada di tangan AS sejak akhir tahun lalu. Padahal, negara negara komunis yang terisolasi itu belum menerima pasokan minyak yang dijanjikan. Oleh sebab itulah kantor berita Korea Utara bersuara lantang terhadap Amerika.

Sebaliknya bagi jururunding AS, Christopher Hill, masalahnya lain lagi. Mengawali perjalanannya ke Asia Timur, di Tokyo dikatakannya, yang diperlukan bukanlah keterangan yang hanya mencakup 90 persen, melainkan 100 persen. Hill mengemukakan pula, tiap orang tahu, bahwa ini merupakan proses yang sulit dan tidak akan pernah tuntas. Jadi menurutnya diperlukan kesabaran dan ketegaran.

Hill sepakat dengan jururunding Jepang, untuk mempertahankan tekanan terhadap Korea Utara, guna memacu proses yang sedang berjalan. Dalam kerangka perundingan enam negara pada bulan Februari 2007 disepakati bahwa Korea Utara membeberkan program atomnya dan menghentikan kegiatan instalasi atom Yongbyon. Sebagai gantinya negara komunis itu memperoleh satu juta ton minyak. Jadwal pembeberan program atom itu ditetapkan tanggal 31 Desember 2007. Putaran perundingan enam negara, dipimpin oleh Cina, yang sampai sekarang resminya belum menerima rincian mengenai program atom Korea Utara.

Hari ini Christopher Hill melanjutkan perjalanannya ke ibukota Korea Selatan Seoul. Selain bertemu dengan jururunding Korea Selatan dan pejabat urusan Korea Utara dari Presiden Roh Moo-hyun, ia juga akan berbicara dengan presiden terpilih, Lee Myung-bak, yang akan dikukuhkan akhir Februari mendatang. Setelah terpilih sebagai presiden ia sudah menuntut sikap yang lebih keras terhadap Korea Utara. Dikatakannya: "Bagi Korea Utara hanya ada satu jalan untuk menjamin perkembangannya, yaitu menghentikan program atomnya. Hanya bila Korea Utara melepaskan cita-cita nuklirnya baru dapat dimulai era baru kerjasama antara Korea Utara dan Korea Selatan."

Presiden selama ini, Roh Moo-hyun menjalankan 'kebijakan sinar surya' terhadap Korea Utara. Ia berhasil membina pertukaran pendapat dan bahkan telah bertemu pula dengan presiden Korea Utara Kim Jong-Il. Tetapi penggantinya. Lee Myung-bak telah dikecam sebagai reaksioner oleh koran-koran Korea Utara.

Lee Myung-bak sudah mencanangkan, bahwa proyek-proyek ekonomi berskala besar antara kedua negara akan dikaji kembali dan dikaitkan dengan perkembangan dalam perundingan atom. Yang dikecualikan hanya proyek-proyek kemanusiaan. Karena, salah satu janjinya dalam kampanye pemilu adalah untuk meningkatkan standar kehidupan warga biasa baik di selatan maupun di utara. Untuk itu Lee akan membentuk dana lebih dari 40 milyar dollar untuk meningkatkan perekonomian Korea Utara yang morat-marit demi kesejahteraan rakyat di seluruh semenangjung Korea.

Jururunding Jepang dalam pembicaraan enam negara itu, juga bertolak ke Seoul. Nampaknya setelah pergantian kekuasaan di Korea Selatan harus ditetapkan posisi baru sebelum putaran perundingan enam negara berikutnya dapat diselenggarakan. Kamis lusa, Christopher Hill akan melanjutkan perjalanan ke Beijing dan Rusia.