Pesawat Tanpa Awak Picu Kontroversi
20 Mei 2013Menurut laporan harian Jerman "Frankfurter Allegemeine Sonntagszeitung" FAS, masalah ijin pengoperasian pesawat mata-mata tanpa awak Bundeswehr Euro Hawk sudah diketahui sejak 2004. Sebelum ditandatanganinya kesepakatan, sudah berulang kali pihak keamanan penerbangan menginformasikan industri dan pusat perijinan militer Jerman Bundeswehr, tentang kurangnya teknik perlindungan tabrakan, yang tanpa itu tidak akan tercapai ijin pengoperasian di kawasan udara sipil, tulis FAS.
Sebaliknya kementerian pertahanan Jerman menginformasikan kepada Komisi Pertahanan Bundestag, baru akhir 2011 menjadi jelas, bahwa ijin uji coba hanya bisa diperolah dengan biaya tambahan 500-600 juta Euro.
Sementara itu menurut laporan harian Jerman lainnya "Bild", pembuatan pesawat mata-mata itu bagi kementerian pertahanan tampaknya urusan pimpinan. Dari keterangan anggota Komisi Anggaran, Bild melaporkan, di depan Komisi Rabu (15/05) menteri menjelaskan, meskipun masalah perijinan pesawat mata-mata itu sangat sulit, November 2011 ia memutuskan dilanjutkannya proyek tersebut. Pada hari menjelang sidang Komisi, Kementerian Pertahanan Jerman menghentikan proyek "Euro Hawk" terkait masalah ijin operasi di kawasan udara Eropa.
Selama ini sudah 562 juta Euro investasi untuk proyek itu. "Euro Hawk" dibuat dengan basis pesawat mata-mata "Global Hawk" buatan perusahaan AS Northrop Grumman, yang sejak lama dioperasikan militer AS. Perjanjian pengembangan proyek itu ditandatangani 2007 di masa pemerintahan koalisi besar CDU/SPD di bawah menteri pertahanan Franz-Josef Jung.
Keraguan Legitimasi Operasi
Perdebatan di Jerman untuk pembuatan pesawat mata-mata Bundeswehr makin panas selama beberapa pekan terakhir. Lagi pula, makin banyak timbul petunjuk bahwa sistem senjata pesawat mata-mata tanpa awak digunakan oleh Amerika Serikat, dalam perang melawan tersangka pemberontak di Pakistan dan Yaman. Praktek penggunaan pesawat tanpa awak dari pandangan Jerman dan Eropa mengejutkan. Presiden AS memutuskan pembunuhan manusia, yang dikategorikan sebagai berbahaya. "Tapi faktanya, tidak hanya orang-orang tertentu yang dibunuh, melainkan seluruh kelompok orang, yang masuk dalam profil tertentu.“ Demikian pengamatan Peter Rudolf dari Pusat Riset Amerika "Stiftung Wissensschaft und Politik“ SWP.
Tugas-tugas ini berdasarkan definisi rancu perang melawan teror, di mana di dalamnya tidak ditentukan batasan sasaran yang pasti. "Itu suatu bentuk legitimasi, yang bagi saya di Jerman sama sekali tidak bisa dibayangkan.“ Meski demikian di Amerika Serikat penyediaan dalam jumlah besar sistem senjata tanpa awak menuju suatu praktek, yang bermasalah dalam hukum internasional maupun moral.
Sementara Rainer Arnold, pakar pertahanan partai oposisi SPD berpendapat, secara hukum tidak ada perbedaan apakah serangan dilakukan oleh pesawat tanpa awak atau berawak. Meski demikian pemilihan sarana perlengkapan militer juga menentukan hasilnya. Arnold juga memperingatkan, "bahwa dengan pesawat tanpa awak orang tidak dapat menangkap melainkan hanya dapat membunuh.“