1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rasisme Meningkat di Jerman

19 Maret 2008

Tindak kekerasan yang dilakukan kelompok radikal kanan di Jerman terus meningkat. Menurut keterangan pemerintah, tahun 2007 tercatat 600 orang yang menjadi korban, 80 orang lebih banyak dibandingkan tahun 2006.

https://p.dw.com/p/DRNP
Rangkaian bunga di tempat penganiayaan oleh kelompok radikal kanan di PotsdamFoto: AP

Sejak penyatuan kembali Jerman, sekitar 130 orang tewas akibat tindak kekerasan kelompok radikal kanan. Pelakunya, sebagian besar berusia dibawah 25 tahun. Hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan sekitar 60 persen warga Jerman rentan terhadap ide yang bersifat rasis dan anti orang asing.

Dengan demikian, menurut para pakar, pemikiran kelompok radikal kanan telah masuk ke tengah masyarakat. Anggota presidium Partai Uni Kristen Demokrat, Friedberg Pflüger, menyebut kelompok radikal kanan yang intelektual, dan menyerukan ditingkatkannya upaya perlawanan terhadap mereka. Terutama terhadap generasi muda yang menerima pemikiran radikal kanan berdasarkan sebuah keyakinan politik.

Sementara pakar psikologi Birgit Rommelspacher di Berlin mengungkapkan, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin kurang dapat dirasuki pemikiran radikal kanan. Tapi pada prinsipnya, pemikiran radikal kanan terdapat di semua lapisan masyarakat. Juga di kalangan akademisi maupun di kalangan dengan status sosial yang lemah.

"Faktor kemiskinan dan pengangguran relatif kecil. Tapi menjadi lebih besar dalam aksi kekerasan. Itu harus selalu dibedakan. Pada kenyataannya, dalam tindak kekerasan, itu memegang peranan, dan bukan pemahaman radikal kanan. Jadi memproyeksikan status sosial dalam pemikiran radikal kanan ,saya rasa merupakan sesuatu yang meragukan." Sementara itu, Sekretaris Negara pada Kementerian Tenaga Kerja Kajo Wasserhövel menyerukan pemerintah dan partai-partai politik agar aktif menggarap dan memberikan bantuan keuangan bagi proyek penanganannya. " Juga kalangan ekonomi dan serikat pekerja diserukan untuk memantau dengan cermat, apa yang dilakukan dalam menghadapi slogan yang berisikan sikap anti orang asing di kalangannya sendiri. Terdapat banyak perusahaan yang berhasil mencapai kesepakatan di lingkungannya dan mengatakan, bila seseorang menyebar-luaskan slogan tersebut, maka akan mengganggu ketenteraman bekerja. Dan harus keluar dari tempat bekerjanya. Secara praktis ini dapat diterapkan di semua tempat, dan bukan hanya dijadikan sebagai bahan pembicaraan." (ar)