1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Reaksi India terhadap Peristiwa Mügeln

23 Agustus 2007

India bereaksi keras terhadap peristiwa pemukulan warganya di kota Mügeln, Jerman timur. Tak hanya pemerintah India yang mengeluarkan pernyataan resmi, media massa India ramai memberitakan peristiwa tersebut.

https://p.dw.com/p/CP3n
Singh Gorvinda, salah seorang korban pemukulan warga India di Mügeln
Singh Gorvinda, salah seorang korban pemukulan warga India di MügelnFoto: picture-alliance/dpa

Di India, jarang sekali peristiwa di luar negeri yang mendapatkan perhatian media, kecuali jika menyangkut kebijakan dengan negara tetangga, Inggris, atau Amerika Serikat. Tapi kali ini seluruh India terkejut dengan suatu peristiwa yang menyangkut warganya di luar negeri. Hampir semua surat kabar besar di India membuat berita utama mengenai penganiayaan warganya di kota Mügeln, Jerman. Harian „Hindustan Times“ bahkan memuat foto korban yang babak belur akibat pemukulan tersebut. Pemimpin redaksi “Hindustan Times” Mrinal Pande menekankan kekhawatiran meningkatnya kekerasan terhadap orang asing di Eropa:

“serangan-serangan seperti ini tentu memiliki sebab regional yang spesifik. Tapi sebagian besar warga di sini tentu berpikir bahwa kebencian terhadap orang asing berhubungan dengan perang melawan teror, yang sedang dilancarkan di seluruh dunia. Kekhawatiran kami tentu saja terhadap imigran India yang hidup dan bekerja di Eropa dan arti peristiwa ini terhadap masa depan mereka.“

Banyak tuduhan yang dilontarkan dalam beberapa media di India bahwa pemerintah Jerman hampir tidak melakukan tindakan apa pun untuk meredam rasa kebencian terhadap orang asing dan penyebabnya terutama di Jerman timur. Tapi tuduhan ini ditangkis Kanselir Jerman Angela Merkel dalam komentarnya mengenai peristiwa tersebut. Mrinal Pande dari „Hindustan Times“ menekankan pentingnya tindakan pemerintah Jerman untuk memberi rasa aman bagi warga asingnya. Banyak pemerintah daerah harus menyadari bahwa masalah seperti ini ada dan tidak menyembunyikannya karena kuatir mempengaruhi sektor pariwisata. Pemimpin redaksi majalah berita mingguan „Outlook“ Alok Mehta khawatir bahwa peristiwa di Mügeln dapat mempengaruhi hubungan Jerman dan India:

„Beberapa tahun terakhir ini hubungan antara India dan Jerman semakin dekat. Saat ini bahkan beberapa anggota parlemen Jerman mengadakan kunjungan ke India. Jika peristiwa bermotif rasisme terhadap warga India seperti ini terjadi dalam suasana seperti sekarang, dapat saja mempengaruhi hubungan India-Jerman, perundingan mengenai greencard, dan terhadap kemungkin semakin banyaknya remaja India yang datang ke Jerman untuk studi. Ini merupakan opini publik dan ditampilkan juga di media India.“

Pemberitaan mengenai peristiwa penganiayaan di Mügeln juga disiarkan secara rinci di stasiun televisi di India. Dalam pemberitaan dan wawancaranya, stasiun televisi berita India CNN-IBN menyoroti kejadian dan latar belakang peristiwa Mügeln. Direktur Program CNN-IBN Aashutosh:

  • O-ton Aashutosh

    „Kejadian ini mengakibatkan rusaknya citra Jerman sebagai negara di mana orang dari berbagai latar belakang budaya hidup berdampingan, yang lebih dari 50 tahun berusaha mereka bangun. Ini juga dapat merusak kepercayaan internasional terhadap Jerman.“

    Aashutosh juga menekankan pentingnya peranan warga sipil di Jerman untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkan pemerintahnya. Tidak hanya melalui media massa, India juga mengeluarkan keberatannya secara resmi. Duta besar India di Jerman Meera Shankar menyatakan keprihatinan pemerintah India terhadap peristiwa pemukulan warganya di Mügeln, Jerman. Pemerintah India juga menyerukan untuk melakukan upaya menghindari peristiwa semacam itu di masa depan.

    Sementara kubu oposisi di India menggunakan peristiwa di Mügeln sebagai kesempatan menyerang pemerintah. Politisi oposisi Sushma Swaraj dari partai berhaluan hindu nasionalis BJP menuding tindakan pemerintah India dalam hal ini tidak serius menangani peristiwa tersebut, misalnya dengan memanggil duta besar Jerman di New Delhi. Sushma Swaraj juga menekankan pengaruh peristiwa ini terhadap hubungan India dan Jerman, terutama karena semakin banyaknya perusahaan Jerman yang berusaha menanam modal di India.