1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Reaktor Nuklir Korea Utara Mulai Dilumpuhkan

6 November 2007

Sebagai hasil perundingan enam negara mengenai sengketa atom Korea Utara akhir pekan kemarin, tim pakar dari Amerika Serikat Senin (05/11) mulai menghentikan aktivitas kompleks nuklir Yongbyon dan dua fasilitas pendukungnya. Kelompok yang terdiri dari sembilan pakar nuklir tersebut tiba di Pyongyang Jumat lalu dan langsung menuju ke reaktor nuklir terpenting Korea Utara hari Minggu lalu (04/11).

https://p.dw.com/p/CJ7S
Reaktor atom terpenting Korea Utara, Yongbyon.
Reaktor atom terpenting Korea Utara, Yongbyon.Foto: picture-alliance/ dpa

Senin (05/11), Korea Utara mulai menghentikan seluruh program atomnya dengan menghentikan semua aktivitas reaktor nuklir terpentingnya, Yongbyon. Proses deaktivitasi tersebut berlangsung di bawah pengawasan tim pakar nuklir dari Amerika Serikat. Namun pemerintah Korea Utara tidak memberikan informasi rinci mengenai dimulainya penghentian aktivitas di kompleks reaktor atom Yongbyon.

Usai perundingan enam negara mengenai sengketa atom Korea Utara, Sabtu lalu ketua juru runding Amerika Serikat Christopher Hill memberikan pernyataan bahwa proses tersebut telah dilaksanakan dan merupakan momen penting. Christopher Hill mengatakan:

„Untuk pertama kalinya kegiatan di kompleks tersebut dihentikan dan inti penghentian ini adalah membuat situasi agar instalasi nuklirnya sulit dan mahal untuk diaktifkan kembali. ini merupakan momen penting jika berhasil diselesaikan.“

Tujuan dari dihentikannya pengoperasian reaktor nuklir Yongbyon adalah mencegah pengaktifannya kembali seperti yang terjadi pada tahun 2002. Waktu itu perjanjian pembekuan program atom dari tahun 1994 dengan Amerika Serikat dilanggar Korea Utara. Walau pun reaktor nuklir Korea Utara pernah ditutup selama delapan tahun, negara komunis tersebut berhasil melanjutkan produksi plutonium yang diperkirakan mencapai 45 hingga 65 kilogram. Jumlah yang cukup untuk membuat beberapa bom atom.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, perundingan enam negara yang dihadiri Korea Utara dan Korea Selatan, Amerika Serikat, Cina, Jepang dan Rusia menghasilkan persetujuan 11 tindakan penghentian tiga instalasi nuklir utama di Yongbyon, termasuk pembersihan delapan ribu elemen bakar nuklir di reaktor berkekuatan lima megawatt itu.

Pembersihan elemen bakar nuklir di Yongbyon tersebut akan memakan waktu berminggu-minggu, demikian ditambahkan Hill. Di akhir proses, reaktor nuklir Yongbyon siap untuk dibongkar total. Hill menunjukkan rasa puasnya terhadap sikap kooperatif teknisi dan pakar Korea Utara di lokasi kompleks.

Awal Oktober lalu, dalam perundingan mengenai penghentian program atomnya, Korea Utara menjamin akan menghentikan reaktor nuklirnya hingga selambatnya akhir tahun 2007. Pemerintah di Pyongyang juga berjanji untuk membeberkan seluruh rincian program atom mereka.

Sebagai imbalannya, Korea Utara menerima bantuan 500 ribu ton bahan bakar minyak senilai 150 hingga 200 juta dollar. Selain itu, Korea Utara menerima bantuan keuangan dalam bentuk alat-alat pembangkit energi dan bahan mentah.

Pemerintahan di Pyongyang juga meminta supaya negaranya dihapus dari daftar negara yang mendukung aksi terorisme yang disusun pemerintah Amerika Serikat. Seperti yang dikemukakan ketua juru runding Amerika Serikat Christopher Hill setibanya di Tokyo:

“Korea Utara ingin dihapus dari daftar itu. Kami juga ingin menghapus Korea Utara dari daftar tersebut tapi kami harus memastikan bahwa mereka tidak mendukung atau terlibat dalam aksi terorisme dan membantu kelompok teroris.“