Reuni Keluarga Korea
Satu grup warga Korea Selatan bertemu keluarganya di Korea Utara, yang terpisah sejak Perang Korea 1950-53. Bagi kebanyakan dari mereka, ini pertemuan keluarga pertama sekaligus terakhir kali, menimbang faktor usia.
Reuni Bernuansa Politik
Menteri Unifikasi Korea Selatan, Ryoo Kihl-jae mendorong kursi roda Choi Jeong-ho yang berusia 91 tahun, ke bus yang akan membawa mereka bertemu keluarga yang terpisah lebih 6 dekade. Tahun lalu, 3.800 orang yang mendaftar untuk ikut reuni meninggal, sebelum mereka berhasil bertatap muka lagi dengan sanak keluarganya.
Berangkat Untuk Reuni
Heo Kyung-ok (86) melambaikan tangan dari dalam bus, yang akan membawanya melakukan reuni keluarga. Warga Korea Selatan yang berusia rata-rata dia atas 80 tahun, diberangkatkan dari kota Sokcho dengan 10 bus, dikawal mobil polisi menuju Korea Utara.
Bertemu Keluarga
Kim Seong-yun berusia 96 (kiri) dari Korea Selatan bertemu adik perempuannya dari Korea Utara dan sanak keluarga lain, untuk pertama kalinya sejak berakhirnya perang Korea tahun 1953. Ia membawa oleh-oleh mulai dari makanan, obat-obatan, hingga foto keluarga yang dibingkai.
Bertemu Sebelum Mati
Kim Sung-yoon (96, kanan) akhirnya bisa bertemu adik perempuannya Kim Seok Ryu (80, kiri) saat reuni di resor wisata Diamond Mountain Korea Utara, Kamis 20/02/2014. Banyak warga yang mendaftar ikut reuni, tidak tahu pasti, apakah mereka akan bisa bertemu lagi sanak kelaurga yang terpisah amat lama, sebelum mereka meninggal.
Kakak Bertemu Adik Lelaki
Lee Sun-hyang (88) dari Korea Selatan bertemu dengan adik lelakinya Lee Yun-geun (72) untuk pertama kali, setelah berpisah beberapa dekade. Reuni keluarga semacam ini, dilakukan pertama tahun 1985, dilanjutkan tahun 2000 dan terakhir 2010. Ketegangan politik yang terus membayangi kedua Korea, berulangkali menghambat rencana reuni keluarga.