Ribuan WNI Kepincut Jadi Warga Luar Angkasa
Ratusan ribu orang telah mendaftarkan diri untuk menjadi warga negara virtual Asgradia, termasuk ribuan warga dari Indonesia.
Negara merdeka di antariksa
Sejak dideklarasikan Oktober 2016, sudah ratusan ribu orang mendaftar untuk jadi warga negara Asgardia, yang sebuah negara virtual. Asgardia akan membangun tempat pemukiman di antariksa dengan dukungan serangkaian satelit.
Langkah awal
Satelit pertama dengan bobot 2,8 kilogram akan membawa 100.000 Asgardian pertama yang mendaftar dan diterima. Data masing-masing warga Asgardian besarnya 300 Kilobyte. Isinya termasuk foto keluarga. (foto ilustrasi)
Rencana jangka panjang
Tim ilmuwan Asgardia ingin menciptakan platform hunian bagi manusia di kawasan orbiter rendah yang terletak sekitar 160-320 kilometer di atas planet Bumi. Direncanakan, warga perdana yang pindah ke sana akan tinggal selama 8 tahun. (foto ilustrasi ISS)
Bapak bangsa Asgardia
Penggagas Asgardia: ilmuwan Rusia Igor Ashurbeyli yang mendambakan sebuah negara merdeka yang berada di luar angkasa. Ia disebut-sebut membiayai sendiri proyek Asgardia dengan jumlah nominal yang tak diketahui besarnya. Motonya: kemanusiaan dan kompetensi.
Ashurbeyli: Ilmuwan dan pengusaha sukses
Ilmuwan kelahiran Azerbaijan ini pendiri perusahaan konsultan dan software Socium yang memiliki puluhan ribu karyawan. Penerima penghargaan Russian State Science and Technology ini juga pendiri Aerospace International Research Center di Wina. Ia tergabung dalam komite Science of Space, Unesco.
Melindungi diri dari ancaman asteroid
Misi dari negara di luar angkasa ini di antaranya: menciptakan masyarakat yang damai, punya akses mudah terhadap teknologi antariksa dan melindungi Bumi dari ancaman luar angkasa, misalnya: tabrakan asteroid.
WNI banyak juga yang kepincut
Dari Indonesia tercatat ribuan WNI kini menjadi Asgardian, sebutan bagi warga negara Asgardia. Lebih dari 80% nya pria, tersebar dari Aceh hingga Papua dari 45 wilayah di Indonesia. Jumlah Asgardian terbanyak berasal dari Jakarta yang mencapai ratusan orang, disusul warga Bandung dan dari Surabaya.
Paling banyak dari Turki
Warga Asgardian terbanyak berasal dari Turki dengan lebih dari 40 ribu warga yang mendaftar, posisi kedua ditempati Cina, disusul Amerika Serikat di ranking ketiga.
Sesuai konsep kenegaraan umum
Asgardia diambil dari nama rumah para dewa Nors, Asgard. Menurut pencipta konsep Asgardia, Igor Ashurbeyli, tempat ini akan menjadi lokasi yang demokratis. Sistem ketatanegaraan, parlemen, desain bendera dan lambang negara kini disiapkan. Para pelamar tak harus membayar uang sepeser pun untuk pengajuan lamaran kewarganegaraan.
Siap daftar jadi anggota PBB
Agar diakui secara resmi sebagai sebuah negara, 2018 mendatang Asgardia akan mengajukan proposal ke PBB untuk menjadi negara yang diakui oleh organmisasi dunia ini. Asgardia sendiri mengakui dwi kewarganegaraan. Ed ap/as (berbagai sumber)