1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaTaiwan

Seberapa Siap Taiwan Menghadapi Gempa Bumi?

5 April 2024

Taiwan terletak di perbatasan lempeng tektonik. Sejarah panjang bencana gempa telah memaksa pulau tersebut untuk meningkatkan konstruksi bangunan dan teknologi terkait desain.

https://p.dw.com/p/4eRrf
Bangunan rusak akibat gempa Taiwan 2024
Gempa yang melanda Taiwan pada Rabu (03/04) adalah gempa terkuat di pulau itu sejak tahun 1999Foto: CNA/AFP

Tim penyelamat Taiwan mencari 18 orang yang masih hilang pada hari Jumat (05/04) setelah gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang pegunungan dan pantai timur yang indah di pulau itu.

Pemadam kebakaran Taiwan menyebut belasan orang yang masih hilang mencakup empat orang asing yang sebelumnya terdaftar sebagai orang India, Kanada, dan Australia yang lokasinya tidak diketahui.

Tim penyelamat juga telah memastikan bahwa sekitar 400 orang yang terjebak di sebuah hotel mewah di taman nasional Ngarai Taroko dalam keadaan selamat. Petugas menggunakan helikopter untuk membawa perbekalan dan mengevakuasi mereka yang terluka.

Kenapa Sebagian Gempa Lebih Mematikan dari Gempa Lainnya?

Gempa yang mengguncang pada hari Rabu (03/04) pagi dirasakan secara luas di seluruh pulau dan diikuti oleh lebih dari 100 gempa susulan sepanjang hari.

"Saya pikir saya akan mati,” kata seorang warga Taipei berusia 30 tahun kepada DW, menggambarkan ketakutan yang dia alami ketika apartemennya berguncang dengan keras.

Seorang guru sekolah dasar di Kota New Taipei mengatakan dia sedang bersama murid-muridnya di taman bermain ketika tanah mulai berguncang. "Ini pertama kalinya saya merasakan seluruh kerak Bumi seperti pegas,” katanya kepada DW.

Beberapa rute utama menuju Hualien telah ditutup karena tanah longsor, dan banyak bangunan di wilayah tersebut miring atau runtuh. Petugas penyelamat melanjutkan upaya mereka untuk menyelamatkan mereka yang masih terjebak.

Pelajaran dari gempa '921'

Guncangan tersebut merupakan yang terkuat di Taiwan sejak gempa berkekuatan 7,3 skala Richter melanda bagian tengah pulau tersebut pada 1999.

Bencana pada 1999 menyebabkan lebih dari 2.000 korban jiwa, sekitar 11.300 orang luka-luka dan runtuhnya lebih dari 51.000 bangunan. Dinamakan berdasarkan tanggal kejadiannya, 21 September 1999, peristiwa tragis ini dikenal luas di Taiwan sebagai gempa "921".

Namun, dibandingkan dengan gempa bumi tahun 921, gempa yang terjadi baru-baru ini mengakibatkan kerusakan yang lebih sedikit dan korban jiwa yang lebih sedikit.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Ou Yu-chen, Direktur Pusat Penelitian Teknik Gempa di Universitas Nasional Taiwan, mengaitkan hal ini dengan "kemajuan substansial dalam teknologi yang berhubungan dengan konstruksi dan desain."

"Pada gempa yang parah, runtuhnya bangunan biasanya menjadi penyebab utama timbulnya korban jiwa dan cedera. Sejak gempa tahun 921, gedung-gedung baru yang dibangun di Taiwan semakin tahan gempa,” kata Ou kepada DW.

Perbaikan dilakukan dalam merancang bangunan agar tahan terhadap gempa yang lebih kuat, termasuk memasukkan lebih banyak elastisitas pada bangunan.

"Saat merancang bangunan, kami biasanya mengasumsikan intensitas gempa tertentu. Sekarang, kami telah meningkatkan skala tersebut agar struktur dapat menahan gempa yang lebih kuat,” kata Ou.

"Elastisitas berarti meskipun gempa melebihi kapasitas struktur, bangunan dapat bergoyang, mengalami kerusakan, dan retak, tetapi kecil kemungkinannya untuk runtuh,” tambahnya.

Taiwan berada di jalur aktivitas seismik yang intens

Taiwan terletak di perbatasan lempeng tektonik dan telah mengalami banyak gempa sepanjang sejarah. Penduduknya sudah terbiasa dengan aktivitas seismik yang sering terjadi.

Meskipun Taiwan mempunyai kesiapsiagaan bencana dengan sistem peringatan dini yang kuat, banyak orang mengeluh bahwa mereka tidak menerima peringatan resmi di ponsel mereka ketika guncangan hebat mulai terjadi pada Rabu (03/04) kemarin.

Pihak berwenang kemudian menjelaskan bahwa gempa bumi yang relatif ringan diperkirakan akan terjadi dan itulah sebabnya mereka tidak mengirimkan peringatan.

rs/ha (DW, Reuters)

Yu-chen Li Li adalah Jurnalis multimedia dan saat ini bekerja sebagai koresponden Taipei di DW.