Seorang Tersangka Bom Boston Tewas
19 April 2013Polisi sementara ini meminta warga Watertown, Cambridge dan daerah-daerah lain di sekitarnya untuk tetap berada di rumah dan tidak keluar ke jalanan, sampai polisi memberikan informasi selanjutnya. Toko-toko dan pusat bisnis lainnya juga diminta untuk tidak melaksanakan aktivitas.
Langkah ini diambil setelah terjadinya peristiwa penembakan di kampus MIT (Massachusetts Istitute of Technology) oleh dua orang Kamis malam (18/04/13), yang menewaskan seorang polisi. Polisi juga mendapat laporan adanya perampokan mobil oleh dua orang yang menggunakan senjata. Diduga dua peristiwa ini ada kaitannya dengan peristiwa pemboman saat berlangsungnya maraton Boston Senin (15/04/13).
Dalam konferensi pers, Kamis (18/04/13) sore waktu setempat, Richard Deslauriers dari FBI menyatakan, dari petunjuk selama ini diketahui bahwa kedua pria itu meletakkan ransel yang diduga kemudian meledak. Bom rakitan sendiri itu dibuat dari sebuah panci presto, bahan peledak, paku dan benda lain yang dibuat dari besi.
Ledakan saat marathon Boston itu menewaskan seorang anak berusia 8 tahun, Martin Richard, serta Krystle Campbell, yang berusia 29 tahun, dan Lu Lingzi, seorang mahasiswa dari Cina yang kuliah di Boston University.
'Peringatan Terberat'
Dalam kebaktian yang diadakan untuk memperingati korban ledakan saat marathon, Presiden Barack Obama mengancam pelaku serangan, bahwa mereka akan diseret ke pengadilan. Kebaktian oikumene tersebut diadakan di katedral Boston, Holy Cross, Kamis (18/04/13).
Akibat serangan dua bom itu, di samping tiga orang yang tewas, 170 lainnya cedera. Di antara mereka 10 orang harus mengalami amputasi. Dalam rangka menyatakan belasungkawa, Obama mengatakan bahwa jiwa kota Boston akan membantu warga pulih dari kesedihan.
"Kalian akan kembali berlari dalam marathon, karena itulah jati diri warga Boston," demikian Obama. "Tekad kalian adalah peringatan terberat bagi mereka yang melaksanakan tindakan menjijikkan ini," tambah Obama.
Ia menegaskan, Amerika Serikat tidak akan bertekuk lutut di depan mereka yang mengancam masyarakat yang bebas dan terbuka. "Mungkin kami sekarang tercengang, tetapi kami akan pulih dan akan bangkit lagi. Kami akan selesaikan perlombaan," demikian Obama.
ml/as (AFP, Reuters, dpa, AP)