1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Besar Afghanistan Terhadap Taliban

20 Juni 2008

Hari Rabu, pasukan Afghanistan dan NATO meluncurkan operasi sapu bersih terbesar di Arghandab. Hasilnya, lebih dari 50 anggota Taliban tewas dalam pertempuran yang terjadi di kawasan utara kota Kandahar itu.

https://p.dw.com/p/ENBk
Tentara Afghanistan di bandara Kabul sebelum Operasi Besar terhadap Taliban di ArghandabFoto: AP

Kami telah menyapu bersih Arghandab dari ancaman pemberontak, demikian dikatakan Jendral Zahir Azimi, jurubicara kementerian Pertahanan Afghanistan, pada Konferensi Pers di Kabul.

“Lebih dari 56 Taliban tewas, banyak yang cedera. Sedangkan di pihak kami hanya dua orang yang tewas dan 2 yang cedera. Kebanyakan pemberontak yang tewas adalah orang asing”, begitu ungkapnya.

Pernyataan terakhir merujuk pada dugaan bahwa banyak teroris yang menyebrangi perbatasan dari Pakistan. Jumlah persisnya belum dipastikan. Sementara Gubernur propinsi Kandahar, Assadullah Chalid mengatakan bahwa ratusan pejuang Taliban yang tewas dan terluka. Seputar tahun 1996, Kandahar pernah menjadi pusat kekuatan gerakan Taliban.

Dalam aksi Taliban yang terakhir, yaitu pemboman penjara di Kandahar lebih dari seribu tahanan, 400 diantaranya anggota Taliban berhasil melarikan diri, diperkirakan ke wilayah perbatasan dengan Pakistan. Kontan Presiden Karsai mengancam akan terus mengejar para teroris yang lari, meski berada di wilayah Pakistan. Ancaman Karsai meluncurkan perang kata dengan pemerintahan Pakistan. Hari Kamis ratusan ribu orang berdemonstrasi di Pakistan, membakar boneka Karsai sebagai protes.

Dalam operasi yang dilancarkan sesudah itu, lebih dari 1000 tentara Afghanistan dan 300 tentara Kanada yang dikerahkan, mereka didukung oleh pesawat tempur pasukan ISAF di Afghanistan.

"Afghanistan telah berhasil memukul mundur pemberontak", begitu pernyataan Presiden Hamid Karsai, yang memerintahkan agar kawasan itu dibersihkan dari ranjau-ranjau yang dipasang oleh Taliban. Jurubicara ISAF, Jenderal Carlos Blanco menyatakan bahwa pasukan Afghanistan telah berhasil menjinakkan sejumlah ranjau di tepi jalan.

Kini situasi di Kandar sudah mulai tenang, lapor Jenderal Blanco. “Sudah ada kemajuan, dan kami terus melangkah dengan hati-hati. Kami ingin membatasi jumlah korban sipil”, tambahnya.

Banyaknya korban sipil yang jatuh dalam operasi-operasi militer gabungan sejak tahun 2001, telah memicu kemarahan dan antipati rakyat Afghanistan. Salah satu hal yang melemahkan pemerintahan Karsai, yang menghadapi tekanan dari dalam maupun luar negeri.

Negara-negara Barat yang memiliki sekitar 70 ribu pasukan di Afghanistan mendesak agar Karsai meningkatkan keamanan di Afghanistan. Tantangan yang tak mudah diatasi, apalagi lawanpun terus melancarkan aksi-aksi teror dan serangan gelap. (ek)