Serangan Kunduz: Hasil Penyidikan Afghanistan Tuding Taliban
11 September 2009Kritik pedas dari segala penjuru dilontarkan terhadap angkatan bersenjata Jerman "Bundeswehr" atas serangan bom di Kunduz. Kini, sebuah laporan hasil penyidikan Afghanistan tampaknya melindungi Jerman, setidaknya dalam hal tertentu. Seperti yang dilaporkan ARD di Kabul, hasil penyidikan itu dengan jelas menuding Taliban sebagai pihak utama yang memikul tanggung jawab atas insiden berdarah itu. Pasalnya, pesawat NATO yang diminta Bundeswehr, membom dua truk tangki berisikan bahan bakar dan tidak menyerang sebuah desa. Kedua tangki itu diserang saat kandas di sebuah sungai. Demikian menurut ARD yang mengutip komisi penyidikan yang dibentuk oleh Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
Namun laporan itu menyimpulkan, warga sipil juga tewas dalam serangan. Taliban dikatakan meminta bantuan pejuang lainnya dan penduduk desa sekitar untuk mendorong truk yang terperangkap dalam lumpur sungai. Para warga sipil itu juga mencoba mengambil bensin. Taliban dituduh bertanggung jawab karena membajak kedua truk tangki itu.
Melalui videoblog di internet Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen kembali mengomentari isu tersebut dengan mengatakan, banyak pertanyaan yang diajukan kepadanya hari-hari terakhir ini. Orang tidak tahu dengan pasti, apa yang terjadi, namun: „Gelagatnya, warga sipil juga tewas. Saya sangat menyayangkan hal itu. Kami telah mulai melaksanakan penyidikan yang teliti untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."
Hasil penyidikan NATO diduga baru akan rampung dalam beberapa minggu ke depan. PBB juga memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan. Yang pasti, para ekstremis membajak kedua truk yang membawa bensin bagi pasukan NATO di Afghanistan hari Jumat (4/9) dan mereka membunuh supirnya. Pada malam yang sama Bundeswehr memberikan lampu hijau untuk melakukan serangan bom.
Gubernur Char Darah mengatakan kepada ARD, sekitar 130 orang tewas dan banyak di antaranya warga sipil. Sedangkan Bundeswehr menyatakan, 56 pejuang tewas. Departemen Pertahanan Jerman dikritik pedas karena bersikukuh tidak menyebut korban warga sipil.
Kasus itu memicu perdebatan sengit, karena serangan udara terjadi saat NATO menjalankan kebijakan baru untuk melindungi warga sipil dalam perang melawan ekstremis. Para pengamat menilai, serangan itu menimbulkan ketegangan dan saling tuding antara NATO dan Bundeswehr. Sekjen NATO sendiri tidak menuduh Bundeswehr dalam pernyataannya di blog internet: "Kami melakukan segalanya untuk mengurangi jumlah korban sipil. Ini adalah fokus misi NATO. Kami memperkenalkan sebuah strategi baru dan kami sudah mendapatkan hasil positif. Sejak bulan Juni kami mencatat penurunan jumlah korban sipil sekitar 90 persen. Ini adalah kemajuan dan kami harus memusatkan perhatian pada hal itu."
Namun saat ini belum diketahui, apakah laporan penyidikan Afghanistan menyebutkan angka-angka. Hari Sabtu (12/09) komisi penyidik akan menyerahkan laporannya kepada Presiden Hamid Karzai. Dalam wawancaranya dengan harian Perancis "Le Figaro", Karzai mengkritik pedas Jerman yang dituduh telah melakukan kesalahan besar dalam menilai situasi. Kini sangat menarik untuk mengetahui bagaimana Karzai menyikapi laporan komisi dan bagaimana ia membeberkannya kepada masyarakat.
Kai Küstner/Christa Saloh
Editor: Luky Setyarini