Serikat Pekerja Menjelang Pemilu Amerika Serikat
22 Mei 2008Baru-baru ini pimpinan serikat pekerja terbesar Amerika Serikat Teamster, mengunjungi Deutsche Welle, yakni ketua Teamster negara bagian Ohio, David Ross, serta wakilnya Joe Muckle. Teamster yang lengkapnya dikenal sebagai International Brotherhood of Teamsters merupakan serikat pekerja di bidang transportasi. Sebenarnya ketua dan wakil Teamster negara bagian Ohio yang memiliki profesi sebagai pilot pesawat cargo itu berada di Jerman dalam rangka membina kerjasama lebih erat dengan perusahaan cargo internasional Jerman DHL, juga mengenal lebih jauh sistim perburuhan di Eropa. Namun dalam wawancara, David Ross dan Joe Muckle bersedia menyampaikan pandangan mereka tentang pemilu Amerika Serikat dari sisi serikat pekerja.
Pada persaingan ketat di kubu demokrat dalam kampanyenya Hillary Clinton, menampilkan kekuatan untuk memukul kubu republik serta perbaikan di bidang sosial. Sebaliknya Obama mengangkat tema keadilan dan harapan. Tentang hal ini wakil ketua Teamsters Ohio Joe Muckle mengatakan
“Sepertinya ini terjadi dalam politik di setiap negara. Apa yang dikatakan politisi, apa yang mereka lakukan sering kali tidak sama. Saya pikir ini persepsi dari Hillary Clinton. Ia berbicara kepada para buruh, ia berbicara tentang masalah perburuhan, tapi untuk hasilnya dan prestasi dari suaminya Bill Clinton, tidak semua baik bagi pekerja. Barack Obama lebih vokal tentang perincian apa yang akan dilakukannya untuk melindungi buruh, terutama di masa globalisasi dan dalam memasuki berbagai bentuk perjanjian perdagangan bebas dengan negara atau kelompok negara manapun, termasuk perlindungan bagi organisasi pekerja negara lainnya.”
Baik Hillary Clinton maupun Barack Obama ingin melakukan perubahan terhadap perjanjian perdagangan Amerika Utara, NAFTA. Dengan perjanjian yang disepakati tahun 1994 itu Amerika Serikat membentuk kawasan perdagangan bebas dengan negara tetangganya Meksiko dan Kanada. Sejak terbentuknya NAFTA banyak perusahaan Amerika Serikat yang memindahkan pabriknya ke kawasan yang jauh lebih rendah ongkos produksinya yakni ke Meksiko. Wakil-wakil serikat pekerja di Amerika Serikat menganggap NAFTA mengakibatkan hilangnya lapangan kerja, turunnya standar upah dan standar sosial.
Pentingnya peranan para pekerja dalam memberikan suaranya membuat, Hillary Clinton bahkan tidak segan mengambil jarak dari kebijakan suaminya Bill Clinton, dimana NAFTA terbentuk pada masa pemerintahannya. Sepandai-pandainya suami saya, kadang-kadang ia juga membuat kesalahan. Demikian dikatakan Hillary dalam kampanye pemilu di kota industri Pittsburgh, Pennsylvania April lalu. Strategi yang tepat dari Nyonya Clinton, Pennsylvania adalah salah satu negara bagian dimana ia berhasil mencatat kemenangan. Meskipun demikian keunggulan masih berada di pihak Obama.
Bila ditinjau dari pendukung dana kampanye, Joseph Muckle, wakil ketua serikat pekerja Teamsters Ohio juga melihat adanya perbedaan antara Hillary Clinton dan Barack Obama
“Kebanyakan kontribusi yang diperoleh Obama berjumlah 100 dollar dari banyak... banyak sekali pekerja, sehingga dalam mencapai posisinya ia tidak mengandalkan suatu perusahaan. Anda tahu politik Amerika juga penuh kelihaian seperti negara lainnya, tapi ia dapat meraih peluang lebih baik. Jika saya melihat Obama dari sudut pandang kepentingan perusahaan, ia benar-benar akan mengambil sikap untuk kepentingan negara tanpa tujuan istimewa. Sementara Hillary memperoleh banyak uang kampanye dari perusahaan-perusahaan besar dan oleh karena itu tampaknya ia akan berpijak pada kontribusi yang telah diberikan perusahaan-perusahaan tersebut. ”
Mogok Kerja di AS Diputuskan Peraturan Pemerintah
Mogok kerja seperti yang biasa terjadi di negara-negara Eropa seperti Jerman, Italia, Finlandia atau Perancis dapat juga terjadi di Amerika Serikat. Namun secara umum ada dua bentuk peraturan yang menentukan boleh tidaknya pekerja untuk melakukan demonstrasi mogok kerja. Ketua Teamster cabang Ohio David Ross
“Bagi para pekerja di sektor transportasi yang tergabung dalam Railway Labor Act peraturan melakukan demonstrasi sangat ketat. Sangat dibatasi. Dan apa yang Anda dapat lakukan untuk melakukan mogok kerja adalah menempuh proses perburuhan yang sangat panjang sebelum diijinkan untuk melakukan mogok kerja. Bahkan dalam bidang transportasi dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapai sasaran, jika Anda ingin melakukan demonstrasi.”
Ijin atau larangan melakukan mogok kerja diputuskan oleh pemerintah, karena transportasi menyangkut kepentingan infra struktur masyarakat umum. Railway Labor Act peraturan bagi pekerja di bidang transportasi ini mengacu pada pekerja kereta api yang dulu merupakan sarana transportasi utama. Kini serikat pekerja di bidang industri transportasi juga meliputi para pilot, bahkan pegawai badan ruang angkasa Amerika Serikat NASA.
Ketua serikat pekerja Teamster cabang Ohio, David Ross lebih lanjut menyampaikan bagi kelompok pekerja lainnya berlaku National Labor Relations Act, yakni peraturan pemerintah bagi jaringan pekerja yang tidak bergerak di industri tranportasi. Dengan National Labor Act peraturan bagi para pekerja untuk dapat melakukan demonstrasi mogok kerja lebih longgar.
Para pekerja juga merasakan adanya kebijakan yang berbeda dalam periode jabatan di tangan seorang republik atau demokrat. Meskipun David Ross mengaku dirinya seorang republik tapi Ross menuturkan
“Apa yang dilakukan Bush baru-baru ini adalah membuat peraturan yang menyulitkan serikat pekerja. Banyak terjadi perubahan peraturan yang membatasi ruang gerak serikat pekerja. Ia menggunakan alasan keamanan nasional sebagai puntuk mengawasi administrasi yang dilakukan anggota serikat pekerja. Ia menggunakan keamanan nasional ini berarti menghentikan kegiatan organisasi pekerja. Pihak republik secara umum berpihak pada penyelenggara bisnis besar dan memerangi buruh. Pihak demokrat lebih melindungi serikat pekerja, mendorong kegiatan organisasi para pekerja. Dipandang secara umum partai demokrat lebih dekat kepada buruh dan para pekerja dapat mencari dukungan untuk hukum perburuhan yang lebih demokratis untuk keluar dar kesulitan para pekerja saat ini yang sangat ditekan dan dirugikan di bawah pemerintahan George W. Bush.”