031208 Rice Indien
3 Desember 2008Solidaritas AS terhadap India, inilah yang ingin ditunjukkan Menlu AS Condoleezza Rice. Kepada rakyat India, terutama warga Mumbai, Rice menyatakan ikut berdukacita.
Apa yang dialami rakyat India, mengingatkan pada apa yang dialami rakyat AS saat terjadi serangan 11 September. Teror bisa terjadi dimana saja kata Rice dalam kunjungan ke New Delhi, Rabu (03/12).
Karena itu, ia mengharapkan kontribusi semua negara yang bertanggungjawab untuk ikut menghadapakan para pelaku ke depan pengadilan. Dan Pakistan, tegas Rice, punya tanggungjawab khusus untuk melakukannya.
Rice mengatakan, "Kami yakin Pakistan punya peran penting untuk dimainkan, guna memastikan bahwa para teroris ini tidak bisa melanjutkan operasi mereka. Reaksi apapun harus ditinjau dari efektivitasnya dalam menghindari serangan, juga dengan tidak menciptakan konsekuensi atau kesulitan lain yang tidak diharapkan."
Apa yang disampaikan Rice menguatkan sikap pemerintah India yang sejak awal meminta Pakistan menunjukkan kesungguhan dalam menindak kelompok militan di balik serangan Mumbai.
Seusai pertemuan dengan Condoleezza Rice di New Delhi, Menlu India Pranab Mukherjee mengatakan, "Pemerintah India memutuskan untuk bertindak tegas guna melindungi integritas wilayah India dan hak rakyat kami akan hidup yang damai. Kami mengharapkan kerjasama masyarkat internasional dalam perjuangan panjang kami melawan terorisme."
Sebelumnya India memberikan daftar nama 20 orang yang dicari kepada Pakistan dan meminta agar Pakistan segera menyerahkan mereka. Dalam wawancara dengan CNN, Presiden Asif Zardari bisa dibilang menolak permintaan tersebut.
Zardari mengatakan, "Saya tentu saja akan memperhatikan semua kemungkinan akan adanya bukti-bukti. Tapai saat ini yang ada hanya nama-nama individu. Tidak ada bukti, tidak ada hasil penyidikan yang bisa disampaikan."
Jika ditemukan bukti-bukti, maka orang-orang tersebut akan diadili di Pakistan dan dihukum, tambah Zardari. Walaupun ia membuat sedikit konsesi berkaitan dengan orang-orang yang dicari, Presiden Pakistan tetap menyatakan kesediaan untuk bekerjasama.
"Saya bersedia mengirim penasehat keamanan saya, juga dinas rahasia kami, untuk bekerjasama dengan pihak India dalam sebuah komisi bersama, seperti yang diusulkan pada India. Dengan begitu bisa dilakukan penyelidikan bersama mengenai insiden di Mumbai", kata Zardari.
Hingga sekarang senantiasa muncul tuduhan terhadap dinas rahasia Pakistan yang tidak sepenuhnya memutuskan hubungan di masa lalu dengan taliban dan kelompok militan lainnya. Mantan kepala Dinas Rahasia Pakistan ISI, Hamid Gul mengatakan, tuduhan semacam itu harus diakhiri.
Tapi ada pernyataan, AS juga punya indikasi bahwa serangan terhadap Mumbai disiapkan secara diam-diam di Pakistan. Hamid Gul menilai pernyataan itu provokatif.
Gul mengatakan, "AS selalu salah. Dinas rahasia mereka gagal dan kerjanya memanipulasi. Kita tahu, beberapa hal menyangkut serangan 11 September sampai sekarang tidak terbukti. Serangan terhadap Afganistan betul-betul tidak bisa dibenarkan." (rp)