1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taliban di Lembah Swat Terus Digempur

9 Mei 2009

Militer Pakistan, Jumat (08/05), mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir ini lebih dari 140 militan terbunuh dalam pertempuran di distrik Swat di barat laut negara itu.

https://p.dw.com/p/HmSG
Pasukan Pakistan terlihat memasuki wilayah lembah Swat.
Pasukan Pakistan terlihat memasuki wilayah lembah Swat.Foto: AP

Angkatan bersenjata Pakistan terus menggempur kelompok perlawanan Taliban di wilayah lembah Swat. Menurut keterangan sendiri, helikopter tempur, senjata berat dan pasukan infantri Pakistan, Jumat kemarin (08/05), dikerahkan ke wilayah barat laut negara itu. Pertempuran di distrik Swat, Buner, dan Dir sejak Kamis lalu (07/05) menewaskan setidaknya 140 militan Taliban. Dari pihak Pakistan, dilaporkan tujuh serdadu tewas. Keterangan resmi menyatakan bahwa hingga 15.000 serdadu dikerahkan ke wilayah perbatasan Pakistan dengan Afghanistan.

"Militer telah melancarkan operasi dalam skala penuh dan operasi ini akan berlanjut hingga warga Swat terbebas dari teroris dan penjahat ini. Militer akan menyelesaikan operasi ini hingga tujuan tercapai dan tidak akan berhenti hingga perdamaian dapat diciptakan,“ ujar Mayor Jenderal Athar Abbas, juru bicara militer Pakistan.

Ribuan Warga Sipil Terjebak Pertempuran

Warga Mingora, lembah Swat, terlihat meninggalkan wilayahnya.
Warga Mingora, lembah Swat, terlihat meninggalkan wilayahnya.Foto: AP

Akibat perang yang berkecamuk di wilayah tempat tinggalnya, ratusan ribu warga lembah Swat mengungsi. Juru bicara Badan PBB urusan Pengungsi UNHCR, Ron Redmond menjelaskan, "Kami tidak yakin berapa jumlah pasti warga yang tengah mengungsi. Menurut keterangan pemerintah Provinsi Barat Laut Pakistan, 200 ribu warga sudah berhasil mengungsi, sementara 300 ribu warga lainnya masih dalam perjalanan atau akan berangkat. Kami harap mereka dapat berhasil menyelamatkan diri dan mereka melewati jalan yang aman. Kami mengupayakan tenda-tenda dan barang-barang perlengkapan kamp pengungsi dan lainnya, jika mereka sudah tiba di tempat yang aman."

Badan perlindungan anak PBB, UNICEF, bahkan menyatakan terdapat 1,3 juta warga yang harus mengungsi dari wilayah konflik.

Jumat kemarin (08/05), laporan sejumlah media menyatakan bahwa ribuan warga sipil terjebak pertempuran di kota Mingora. Militer Pakistan memberlakukan larangan keluar mulai di wilayah Malakand hingga lembah Swat, guna mempermudah akses masuk pasukannya. Menurut kesaksian warga, saluran telepon terputus dan saluran telepon selular juga tidak berfungsi.

Pemerintah Pakistan: Teroris Harus Dibasmi

Pasukan Pakistan berpatroli di lembah Swat.
Pasukan Pakistan berpatroli di lembah Swat.Foto: AP

Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani, Kamis lalu (07/05) dalam pidato di televisi menyatakan, "Aksi jahat ekstremis, teroris, dan militan mencapai tahap di mana pemerintah tidak mau lagi tinggal diam. Untuk itu, setelah melakukan pembicaraan dan perundingan, pemerintah memutuskan untuk bertindak. Guna mengembalikan kehormatan dan harga diri tanah air dan untuk melindungi warga, militer dikerahkan untuk membasmi militan dan teroris."

Taliban Belum Berhasil Dilumpuhkan

Meski militer Pakistan melancarkan operasi besar-besaran, sebagian besar ibukota lembah Swat, Mingora, masih dikuasai Taliban. Militer menyatakan, 100 anggota Taliban bersembunyi di markas kepolisian lembah Swat. Stasiun televisi Pakistan, Sama, memberitakan, Taliban, menyerang sebuah bank dan meledakkan sekolah anak perempuan. Dengan begitu, sejak tahun lalu Taliban telah menghancurkan 202 gedung sekolah.

Operasi militer Pakistan yang tengah berlangsung ini telah membatalkan perjanjian antara pemerintah di Islamabad dan Taliban yang disepakati Februari lalu. Dalam perjanjian itu, kedua pihak sepakat mengenai pemberlakuan hukum syariah Islam di wilayah lembah Swat. Namun Taliban terus berusaha memperluas kekuasaan mereka ke distrik lain sekitar lembah Swat.

LS/CS/zr/dpa