1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taliban Tingkatkan Tekanan Terhadap Pemerintah Afghanistan

7 Agustus 2007

Selain serangan dan bentrokan, belakangan ini Taliban menggunakan sarana penculikan untuk meningkatkan tekanan.

https://p.dw.com/p/CIrG
Anggota Taliban ditangkap di provinsi Ghazni (28/07)
Anggota Taliban ditangkap di provinsi Ghazni (28/07)Foto: AP

Sikap bahu-membahu antara Presiden Bush dan Presiden Karsai di Camp David bukan hal yang mencengangkan orang di Afghanistan. Sudah sering keduanya mengeluarkan pernyataan perang terhadap Al Qaida dan Taliban, seperti saat kunjungan Bush ke Kabul tahun lalu. Sikap keras Karsai dalam kasus penculikan terhadap 21 warga Korea Selatan juga tidak mengherankan. Tidak ada kompromi terhadap penyandera, tidak ada pertukaran tahanan Taliban dengan para sandera. Tetapi tampaknya itu sudah diperhitungkan juga oleh Taliban, seperti yang dikemukakan oleh jurubicara kelompok itu Kari Jussuf Ahmadi:

"Keselamatan sandera Korea terletak di tangan Bush dan Karsai. Kalau mereka tidak memenuhi tuntutan kami, keduanya bertanggungjawab atas dampaknya. Terserah, apakah pemerintah Afghanistan membebaskan tahanan atau tidak, kami akan melakukan lebih banyak lagi penculikan. Kalau tidak ada pertukaran sandera dengan tahanan, kami tidak akan berhenti."

Sasaran ancaman itu jelaslah untuk memanaskan diskusi seputar penugasan militer dan organisasi bantuan ke Afghanistan, terutama dari negara-negara NATO. Para milisi radikal itu sudah lama mencatat, bahwa media dan politik di banyak negara memberikan reaksi sengit terhadap kasus penculikan. Walaupun dalam kasus penyanderaan sekarang ini Korea menginginkan fleksibilitas, tetapi front internasional nampaknya kompak. Tidak ada pertukaran sandera dan tahanan. Posisi PBB juga tidak berubah demikian berulang kali ditekankan jurubicara PBB Aleem Siddique di Kabul:

"Kami sejalan dengan pemerintah Afghanistan dalam soal ini. Kami harus menjamin tidak akan ada tradisi penculikan di negeri ini. Kecenderungan itu harus dihentikan."

Penculikan bukan barang baru di Afghanistan tetapi jumlahnya terus bertambah. Secara teratur walaupun jumlahnya sedikit, orang asing diculik. Dan Taliban berulang kali menggunakan sarana ini untuk meningkatkan tekanan masyarakat luas terhadap pemerintah Afghanistan dan dunia internasional. Ini merupakan satu lagi dari sederetan taktik yang digunakan Taliban. Tahun lalu titik beratnya masih berupa operasi militer. Demikian dikemukakan pejabat khusus PBB untuk Afghanistan, Tom Koenigs:

"Sekarang lebih banyak aksi gerilya dan serangan teror. Serangan bunuh diri dan penculikan merupakan tema yang sangat meresahkan. Kami tentu khawatir bahwa itu akan meluas. Gerakan pemberontakan ini dibiayai dengan cukup baik. Dan sementara ini negara tetangga juga sudah menjadi tidak stabil."

Tetapi warga Jerman yang bertugas di bawah panji-panji PBB sepakat dengan para diplomat dan pakar lainnya di Kabul, yang menilai bahwa berbeda dengan tahun 1996, Taliban bukan lagi gerakan massal dan tidak akan mengambil alih kekuasaan. Pengaruh kelompok ekstremis itu terpusat di selatan, walaupun sejumlah kelompok pelaku serangan Taliban beroperasi di seluruh negeri. Ini menyulitkan pembangunan kembali di sepertiga wilayah Afghanistan. Menurut Tom Koenigs:

"Kalau diamati dengan jujur, harus dikatakan, bahwa kemajuan pengembangan dan pembangunan kembali di dua pertiga wilayah Afghanistan berjalan sebagaimana yang diharapkan."