1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaKorea Selatan

Tanggul Menjadi Fokus Investigasi Kecelakaan Jeju Air

1 Januari 2025

Pihak berwenang Korea Selatan masih mengidentifikasi lima dari 179 korban kecelakaan pesawat. Penyidik AS, termasuk dari Boeing, bergabung. Perayaan Tahun Baru ditiadakan sebagai bagian dari masa berkabung nasional.

https://p.dw.com/p/4oiqf
Kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan Korea Selatan
Pesawat Boeing 737-800 melakukan pendaratan darurat tanpa menggunakan roda pendaratan dan terbakar setelah menabrak tanggul di dekat ujung landasan pacu.Foto: Lee Geun-young/UGC/REUTERS

Korea Selatan memperdalam investigasi atas kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan pada Minggu (29/12). Kecelakaan tragis ini menewaskan semua penumpang, kecuali dua awak pesawat.

Pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat tanpa roda pendaratan setelah mengeluarkan panggilan darurat. Pesawat tergelincir melewati ujung landasan pacu dan terbakar ketika menabrak tanggul berbahan tanah dan beton, yang terletak tepat setelah landasan pacu berakhir.

Seorang pejabat Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengomentari manual operasi bandara tahun 2024, yang merekomendasikan pemindahan tanggul tersebut ke jarak yang lebih aman dalam rencana perluasan bandara mendatang.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Sementara itu, pejabat setempat masih berupaya mengidentifikasi lima korban tewas. Keluarga korban telah berkumpul di bandara, meminta jenazah segera dibebaskan untuk pemakaman.

Penyelidik AS ikut terlibat

Kementerian Transportasi mengumumkan bahwa delapan penyelidik dari Amerika Serikat telah bergabung dalam investigasi, termasuk perwakilan dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA), Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), dan Boeing. Pesawat yang mengalami kecelakaan adalah Boeing 737-800.

Pemerintah juga memerintahkan pemeriksaan preventif terhadap sekitar 100 pesawat lainnya di negara tersebut. Pemeriksaan ini ditargetkan selesai pada 3 Januari.

Bagian belakang pesawat Jeju Air yang jatuh di Korea Selatan
Penyelidik internasional bergabung dalam penyelidikan pada Selasa (31/12)Foto: Son Hyung-joo/Yonhap via AP/picture alliance

Dua bagian "kotak hitam" pesawat telah ditemukan, namun perekam data kokpit mengalami kerusakan. Pihak berwenang sedang mencari cara untuk mengekstrak data penerbangan. Proses pengambilan data dari perekam suara kokpit, yang mencatat percakapan di dalam kokpit, telah dimulai.

Tanggapan pemerintah dan maskapai

Pelaksana Tugas Presiden, Choi Sang-mok, memerintahkan inspeksi keselamatan darurat terhadap seluruh operasi maskapai di Korea Selatan pada Senin (30/12).

Presiden Jeju Air, Kim E-bae, mengatakan bahwa perusahaan akan menambah jumlah pekerja pemeliharaan dan mengurangi jadwal penerbangan sebesar 10-15% hingga Maret untuk meningkatkan standar keselamatan.

Diduga ada masalah hidrolik, tanggul yang longsor jadi sorotan

John Hansman, pakar penerbangan dari MIT, mencurigai bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh masalah hidrolik pada pesawat, yang kemungkinan juga memengaruhi sistem kontrolnya. Masalah ini sesuai dengan indikasi kegagalan roda pendaratan dan flap sayap, yang dapat menjelaskan pendaratan darurat tersebut.

Selain itu, penyelidik melaporkan adanya peringatan serangan burung selama penerbangan, yang mungkin berkontribusi pada insiden ini.

Kapten Ross Aimer, CEO Aero Consulting Experts, mengatakan bahwa korban mungkin dapat selamat jika pesawat tidak menabrak struktur beton tanggul. “Sayangnya, tanggul itu adalah penyebab utama korban tewas karena menabrak struktur beton. Seharusnya benda itu tidak ada di sana,” ujarnya kepada Reuters.

Suasana sekitar landasar pacu setelah kecelakaan pesawat Jeju Air di Korea Selatan
Di ujung landasan pacu, pesawat meluncur melewati tanggul dan menabrak penghalangFoto: Ahn Young-joon/AP Photo/picture alliance

Tanggul tersebut menopang antena yang berfungsi membantu pendaratan pesawat. Namun, manual operasi bandara menunjukkan bahwa tanggul berada lebih dekat ke ujung landasan pacu dibandingkan standar internasional, yaitu hanya 199 meter, sementara aturan internasional merekomendasikan jarak aman minimal 240 meter.

Hari berkabung nasional di Korsel hingga 4 Januari

Bandara Internasional Muan dipenuhi pelayat dan keluarga korban pada Selasa (31/12). Mereka memberikan penghormatan di altar darurat yang dihiasi bunga krisan dan foto-foto para korban.

Sebagai bentuk penghormatan, banyak perayaan Tahun Baru di seluruh Korea Selatan dibatalkan. Pemerintah menetapkan masa berkabung nasional selama sepekan hingga 4 Januari.

fr/rs (AFP, Reuters)