Tembok Berlin Menembus Batas di Kalijodo
Tembok Berlin berdiri kokoh di taman kota Jakarta. 11 ribu kilometer jarak membentang antara asal tembok itu dengan Jakarta. Apa gerangan tembok yang menjadi simbol persatuan Jerman itu dihadirkan di ibu kota Indonesia?
Empat Tembok Warna-warni
Seniman Teguh Osternik berpose di depan batu pecahan Tembok Berlin. Ia menamai instalasi ini sebagai "Patung Menembus Batas". Tembok yang didatangkan Teguh dari Jerman 27 tahun lalu tersebut dihiasinya dengan aneka grafiti penuh warna. Bentuk huruf khas tahun 1970-an digunakan saat menulis penggalan sajak milik Reiner Maria Rilke.
Dompet Pribadi
Teguh Osternik pernah kuliah seni lukis di Jerman. Sepanjang tahun 1976 dan 1980-an, ia kerap melukis grafiti di Tembok Berlin. Dua minggu setelah tembok runtuh, ia terbang ke Jerman untuk membeli pecahan tembok bersejarah itu dari Limex GmbH, perusahaan yang ditunjuk resmi pemerintah Jerman. 4 pecahan tembok dibelinya dengan harga DM 18.000 (mata uang Jerman Barat) atau sekitar Rp 162 juta.
Patung Manusia Baja
Tak sekadar tembok berlukis, Teguh Osternik juga melengkapi instalasinya dengan 14 patung berbahan baja seberat 700 kilogram. Belasan patung tersebut merupakan figur manusia besi yang mengungkap semangat manusia yang sekeras baja. Meski keras, ia tetap dapat bergerak luwes di atas pasar putih. Ini dihadirkan sebagai simbol gersangnya suatu pertentangan dan kemampuan menembus batas pemisah.
Menebus Batas
Saat kembali ke Indonesia tahun 1988, Teguh menyadari persatuan Indonesia sangat rapuh. "Persatuan seharusnya dilakukan lewat pendekatan budaya. Hal yang rapuh adalah antara saya orang Jawa dengan orang Sunda dan Batak, ada tembok Berlin. Itu yang harus ditembus," kata Teguh. Kata menembus dipakai Teguh mengantikan bahasa Jerman "Grenzüberwindung", yang sebenarnya lebih berdimensi emosional.
Gelegar Persatuan
Peresmian "Patung Menembus Batas" dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2017. Di hari yang sama, warga Jerman memperingati hari runtuhnya tembok Berlin. Hari yang memperingati sekokoh apapun tembok pemisah yang ada di tengah masyarakat, namun tetap dapat dipecahkan. Pada saat peresmian Tembok Berlin di Jakarta, grup band Slank turut hadir mendendangkan pesan sosial lewat lantuntan lagu.
Tak Ada Sekat di Kalijodo
RPTRA Kalijodo menjadi satu-satunya tempat yang memiliki potongan tembok Berlin di Asia Tenggara. Teguh Ostenrik harus menunggu waktu yang cukup lama hingga akhirnya menemukan tempat dan waktu yang tepat. "Tugas seniman adalah untuk merefleksikan kondisi masyarakat saat ini...Kita ingin bersuara lantang melawan keseragaman...Tanpa Bhineka Tunggal Ika, Indonesia tidak eksis," kata Teguh. Ed: ts/hp