Benarkah Terapi Urine Membuat Cantik dan Sehat?
2 Juni 2023Urine manusia terdiri dari air sebanyak 95%, dan sisanya terdiri dari senyawa organik urea, garam, hormon dan zat pewarna. Semuanya produk buangan, yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.
Volume urine yang diproduksi orang dewas rata-rata 1,5 liter setiap harinya. Tapi ada orang yang tidak langsung membuang urine ke toilet. Ada orang yang menampung urine kemudian meminumnya sebagai obat terhadap berbagai penyakit.
Ada juga yang mengoleskannya pada kulit, menyuntikkannya ke dalam otot atau meneteskannya ke dalam telinga dan mata. Terapi dengan urine yang diproduksi tubuh sendiri, dikenal di berbagai negara.
Lin Zhenyu dari Cina mengatakan, di beberapa bagian Cina, orang meminum urine dari anak yang masih perawan sebagai obat. Sementara Annegret Wagner dari Jerman mengungkap, "Setahu saya, urine bisa digunakan untuk berbagai hal." Itu katanya sudah dikenal orang sejak dahulu kala.
Joyson Fernandes dari India juga sudah pernah mendengar dampak positif mengkonsumsi urine. "Dulu, saya pernah membaca, sepertinya di India, orang sebaiknya meminum lagi urine." Katanya, kalau orang minum urine, orang tidak akan jatuh sakit .
Di internet, terapi dengan urine juga populer. Video-video tentang itu di internet sangat banyak ditonton orang.
Tidak ada data ilmiah kegunaan urine untuk kesehatan
Pandangannya selalu sama. Urine menyembuhkan penyakit, dan mendorong perasaan nyaman dan baik bagi kulit. Ada apa sebetulnya di balik terapi dengan urine yang diproduksi tubuh sendiri? Apa benar bisa jadi obat?
Dokter kulit Uwe Schwichtenberg memperingatkan untuk berhati-hati. "Tidak ada data dan petunjuk, bahwa urine bisa menyembuhkan penyakit. Yang jelas, tidak ada bukti," kata dokter kulit itu menekankan.
Sementara dokter umum Ilker Aydin menjelaskan, sebenarnya urine adalah produk cairan yang dilepas oleh tubuh. Jadi di dalamnya ada unsur-unsur yang ingin kita buang. "Ada banyak sisa dari proses metabolisme protein. Juga ada garam dan mineral," kata Aydin.
Pada dasarnya tidak ada fakta jelas, tentang kegunaannya. "Itu mitos yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Tapi tidak ada studi yang membuktikannya," begitu ditambahkan Aydin.
Urine bagus untuk perawatan kulit?
Banyak orang juga menggunakan urine untuk membuat kulit lebih cantik atau lebih lembut. Kedengarannya logis, karena urea juga bisa ditemukan sebagai bahan aktif di banyak krem untuk kulit.
Tina Minkus dari Jerman bercerita, bahwa dia penderita neurodermatitis, dan dia mengenal krem urea. "Tapi itu bukan urine saya sendiri, melainkan krem urea dari apotik", ujar Minkus. Erdem Yücel dari Turki mengemukakan, mungkin urine yang diolah lagi bisa berguna, karena punya aset alamiah. Mungkin itu ada kaitannya dengan keasaman kulit.
Lena Tankova dari Ukraina mengatakan sambil tertawa, "Saya tidak akan pernah menggunakannya untuk muka. Tidak akan." Jadi bagaimana? Apakah urine benar-benar membuat kulit cantik?
Dokter umum Ilker Aydin lebih jauh mengatakan; "Ada produk-produk yang menggunakan urea atau urea yang diolah menjadi krem atau salep." Katanya itu bisa membantu melawan gatal dan peradangan. Ada laporan yang mengatakan, itu menolong manusia.
Dokter kulit Uwe Schwichtenberg mengungkap, kalau orang menggunakan krem yang mengandung urea di kulit, maka molekul urea menyerap ke dalam kulit. Dan molekul juga membawa air ke kulit dan menyimpannya di sana, dan membuat kulit elastis. Jadi itu bagus.
Ia menambahkan, memang dari segi kimiawi, urea di dalam urine sama seperti urea yang dikandung di dalam krem. "Hanya saja, pertama: saya tidak tahu kadar ureanya. Dan kedua: tentu di dalam urine ada banyak unsur lain, yang juga saya poleskan di kulit."
Yang jelas, penyakit tidak bisa disembuhkan dengan urine. Tapi meminum urine, mungkin juga tidak ada salahnya. Namun demikian, masih banyak minuman lain yang rasanya lebih enak, lebih sehat, dan tanpa faktor "menjijikkan". Misalnya, teh rempah-rempah. (ml/as)