Uniknya Cafe Burung Hantu di Jepang
Sebuah kedai kopi di Tokyo menawarkan interaksi langsung dengan burung hantu buat mengusir stress dan rasa penat. Kendati laku diserbu pengunjung, konsep unik tersebut mengundang kritik dari organisasi satwa
Kopi dan Hewan
Cafe Burung Hantu adalah kreasi teranyar seorang penggemar satwa Jepang yang ingin menghadirkan nuansa unik pada kedai kopinya. Di ruang seluas 37 meter persegi, sebanyak 25 ekor burung hantu bertengger di sudutnya masing-masing sembari menunggu pengunjung yang datang untuk bermain. Cafe Burung Hantu melengkapi jenis kedai kopi bertema satwa yang mulai marak di Tokyo sejak beberapa tahun silam.
Interaksi Intim
Berbeda dengan kedai kopi bertemakan satwa lain, Owl Cafe di distrik Akihabara, Tokyo, menjanjikan interaksi yang lebih intim antara pelanggan dan burung hantu. Dengan biaya sekitar 12$ atau 160.000 Rupiah, pengunjung bisa memangku dan membelai satwa malam itu selama satu jam. Setelahnya pegawai Cafe akan mengambil gambar pengunjung dengan burung hantu pilihannya.
Buat "jiwa yang lelah"
Pemiliknya mengaku mengimpor sebagian burung hantu dari Eropa, sementara sisanya berasal dari sebuah penangkaran di Jepang. Owl Cafe tergolong ramai disambangi orang. Pemiliknya menjanjikan pengalaman unik buat "jiwa yang lelah." Banyak pengunjung yang memang mengaku ingin melepas rasa penat dan stress dengan datang ke Owl Cafe.
Kekejaman pada Binatang?
Namun keberadaan Cafe bertema satwa di Jepang tidak selamanya mengundang pujian. Burung hantu adalah satwa pemburu yang terbiasa mengintai mangsa dengan akurat dan efektif, tulis organisasi satwa PETA. "Adalah hal kejam untuk merenggut kesempatan satwa buat melakukan perilaku alaminya dengan bebas."
Stress dan Depresi
Aktivis satwa juga mengklaim pemilik Cafe sengaja mengganggu jadwal tidur burung hantu dengan memaksa mereka agar terjaga di siang hari. Kondisi semacam itu "bisa menyebabkan stress kronis, situasi emosional yang negatif dan memburuknya kondisi kesehatan satwa," tulis organisasi Zoocheck. Hal tersebut bisa memicu perilaku menyimpang burung hantu seperti mematuk dan mencakar pengunjung.
Tren Baru Pecinta Binatang
Jepang sedang keranjingan cafe bertema binatang. Saat ini terdapat sekitar 48 cafe di seluruh Jepang yang menawarkan interaksi dengan satwa seperti kucing, anjing atau bahkan ular. Tokyo saja memiliki 14 cafe yang bertemakan burung. Delapan diantaranya menawarkan burung hantu dan baru dibuka sejak dua tahun silam.
Salah Sasaran?
Organisasi perlindungan satwa juga mengkhawatirkan cafe bertemakan burung hantu tidak akan menginspirasi pengunjung buat menyumbangkan uang untuk konservasi hewan. Sebaliknya justru membeli burung hantu sebagai binatang peliharaan. Hal ini tidak disarankan karena burung hantu cendrung berisik, bau dan bisa berbahaya.