1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

170309 Terrordrohung Pakistan Afghanistan

Andriani Nangoy18 Maret 2009

Jika muncul video ancaman teror baru dalam Bahasa Jerman, para pakar di jawatan kriminal Jerman akan selalu menyeldikinya lebih teliti lagi.

https://p.dw.com/p/HEzl
Ancaman teror dalam Bahasa Jerman yang ditujukan kepada Jerman dan AustriaFoto: picture-alliance/dpa

Hal ini juga terjadi ketika dua minggu lalu para pakar diberitahu ada ancaman baru di internet:

"Putuskanlah sekarang juga untuk sebuah kehidupan setelah mati.Berpisahlah hal-hal tak berguna!"

Demikian bunyi kalimat pertama dalam video berbahasa Jerman itu. Di situ nampak dua laki-laki menyerukan dilancarkannya serangan teror.

Jawatan kriminal Jerman menyatakan kepada stasiun radio Jerman ARD Asia Selatan, bahwa video tersebut sudah diperolehnya sejak akhir Februari lalu. Video tersebut telah dianalisa dan dikategorikan sebagai ancaman. Menurut jawatan kriminal Jerman, dua laki-laki itu adalah kakak-beradik warga Jerman keturunan Marokko dan berasal dari Bonn.

Namun video itu bukan yang pertama untuk tahun 2009 ini. Bulan Januari lalu muncul video dengan ancaman berbeda: "Saya sudah punya keinginan meledakkan diri atas nama Allah sejak tahun 1993."

Laki-laki ini pun sudah dikenal oleh jawatan kriminal Jerman. Namanya Abu Talha dan dijuluki 'Si Jerman'. Kemungkinan ia salah seorang pemimpin kelompok teror Al Qaida.

Jawatan kriminal Jerman mengatakan, dua video itu dibuat di kawasan perbatasan Pakistan-Afghanistan. Wilayah ini dikenal sebagai tempat persembunyian anggota Taliban dan Al Qaida setelah melancarkan serangannya, sekaligus merupakan kamp pelatihan dua organisasi itu.

Satu video lain memperlihatkan ratusan laki-laki nampak duduk di lantai dan memakai penutup muka. Mereka siap mati untuk perang melawan orang-orang kafir dari Barat. Demikian pesan yang disampaikan video tersebut dan video inipun dibuat di kawasan perbatasan Afghanistan dan Pakistan. Menurut pakar Taliban, Achmed Rashid, ini bukan suatu kebetulan.

"Semua serangan teror besar di seluruh dunia bisa dilacak sampai ke kawasan perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Para pelaku itu pernah berada di Pakistan."

Namun apakah video-video itu adalah propaganda atau ancaman serius yang semakin berbahaya? Kepada stasiun radio Jerman ARD, jawatan kriminal Jerman membenarkan, bahwa Jerman adalah sasaran kelompok teror Islam. Namun hingga kini belum ada petunjuk konkrit rencana serangan.

Kelompok teroris yang berbahasa Jerman selalu berusaha menekan pemerintah Jerman terutama di tahun pemilu seperti sekarang ini. Begitu juga dalam video dari bulan Januari: "Jika warga Jerman percaya begitu saja, bahwa dengan menyediakan pasukan terbesar ketiga tidak akan menjadi sasaran, maka politisi di parlemen Jerman salah duga."

Dan, sementara pemerintah Jerman baru saja memutuskan untuk mengirimkan tentara tambahan sebanyak 600 orang ke Afghanistan tahun ini juga. (an)