Vladimir Putin Mencalonkan Diri Sebagai Perdana Menteri Rusia
1 Oktober 2007Presiden Rusia, Vladimir Putin, kembali mengejutkan dunia Senin kemarin.
„Dengan penuh rasa terima kasih saya menerima tawaran untuk memimpin Partai Rusia Bersatu.“
Tidak ada yang menyangka, bahwa Presiden Rusia yang non-partai ini akan muncul sebagai kandidat nomor satu Partai Rusia Bersatu yang dekat dengan Kremlin pada pemilihan parlemen mendatang.
Tetapi langkah itu terlihat logis. Dengan demikian Putin membuka perspektif baru. Setelah berakhirnya masa jabatan Putin sebagai presiden Rusia, ia bisa misalnya menjadi perdana menteri Rusia. Dan itu akan tetap membuatnya berada pada posisi sentral dalam sistem politik Rusia. Namun Putin menekankan, bahwa fokusnya bukanlah posisi atau jabatan, melainkan hanya masa depan Rusia. Kembali Putin
„Pada tanggal 2 Desember akan dilangsungkan pemilihan parlemen Rusia Duma. Kita semua tahu, bahwa pada hari itu bukan hanya akan berlangsung pembagian kursi di parlemen. Dari hasil pemilihan itu terutama akan ditentukan, jalan mana yang akan diambil Rusia. Apakah kita akan tetap bergerak ke depan secara dinamis, atau kah kita akan menghambur-hamburkan apa yang telah diraih rakyat Rusia dalam beberapa tahun terakhir.“
Putin secara tidak langsung melarang pemusatan perhatian terhadap dirinya sebagai individu dalam kampanye pemilihan mendatang. Menurutnya keputusan untuk memajang poster-poster dengan seruan „Rencana Putin – Kemenangan Rusia“ dalam kampanye pemilihan, tidak diambil dengan bijaksana.
„Saya tidak menganggap bahwa rencana ini akan dipersonifikasi saja. Rencana ini tidak hanya dirancang sendiri, melainkan dikerjakan secara bersama-sama.“
Putin menegaskan, bahwa di masa depan, Rusia harus berusaha memperbaiki situasi ekonomi rakyatnya dan meniadakan jurang antara miskin dan kaya. Dalam bidang sosial, pemerintah dan parlemen yang baru mempunyai tugas besar, yaitu untuk melancarkan reformasi di bidang politik kesehatan, pensiun dan pendidikan.
Terlepas dari pencalonan dirinya untuk Partai Rusia Bersatu, sementara ini Putin tetap memilih untuk tidak berpartai.