Teror Bom Dortmund Terus Diusut
13 April 2017Kejaksaan federal Jerman telah mengeluarkan perintah penahanan terhadap Abdul Beset, warga Irak berusia 26 tahun yang ditangkap setelah ledakan bom yang menyasar bus tim Borussia Dortmund. Namun tersangka ditahan bukan terkait serangan bom itu, melainkan karena menjadi anggota Islamic State-ISIS dan melakukan kejahatan di Irak tahun 2014.
Dasar penangkapan adalah, tersangka menjadi anggota kelompok teroris asing, yang diduga keras melakukan penculikan, pemerasan dan pembunuhan di Irak. Penyidikan kejaksaan federal, sejauh ini tidak menemukan bukti keterlibatan warga Irak itu dalam serangan bom Dortmund.
Investigasi aparat kejaksaaan federal dan polisi sebelumnya difokuskan pada dua tersangka pelaku dengan latar belakang "Islamis". Jurubicara kejaksaan federal, Frauke Köhler mengungkapkan Rabu (12/4) aparat telah menangkap seorang tersangka Abdul Beset warga Irak berusia 25 tahun. Serta mengawasi seorang lainnya warga Jerman berusia 28 tahun.
Jubir kejaksaan federal itu menambahkan, masih terus menyidik ke segala arah. Termasuk temuan surat di dekat lokasi serangan bom terhadap bus tim BVB Borussia Dortmud, yang isinya menuntut Jerman menarik misi pesawat mata-mata Tornado yang diperbantukan kepada koalisi anti kelompok teror ISIS di Suriah dan Irak.
Jadi polemik politik
Sementara ini, kanselir Jerman, Angela Merkel melontarkan kritik tajam kepada pemerintah negara bagian Nordrhein Westfalen terkait serangan bom terhadap tim Bundesliga Borussia Dortmund itu. Merkel menilai petugas di negara bagian Jerman dengan penduduk terbanyak itu, tidak melakukan cukup tindakan preventif untuk menangkal aksi teror.
Merkel menegaskan, seharusnya pemerintah negara bagian melakukan pengawasan tertutup terhadap orang-orang yang berpotensi melakukan kekerasan, juga tanpa adanya indikasi awal. Dalam waktu bersamaan, Kanselir Jerman itu juga mengakui naiknya ancaman bahaya seiring makin banyaknya pengungsi yang diterima di Jerman.
Politik pintu terbuka bagi pengungsi yang dicanangkan Merkel belakangan dihujani kritik tajam dan jadi tema panas menjelang pemilu Jerman bulan September mendatang. Namun kanselir Jerman itu juga berkelit, dan menyebut jangan mencap semua pengungsi jahat. Hanya beberapa gelintir yang jahat dan menyalahgunakan kebaikan Jerman.
as/yf(afp,dpa)