1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Brain drain & #KaburAjaDulu: Banyak WNI Mau Pindah ke LN

20 Desember 2024

Banyak WNI di usia produktif yang berkeahlian khusus berniat pindah kewarganegaraan! Muncul juga fenomena #KaburAjaDulu, di mana orang-orang saling berbagi tips untuk kerja atau kuliah di luar negeri.

https://p.dw.com/p/4oLwd
Seorang perempuan tengah menarik kopernya di bandara
Foto ilustrsasi pergi ke luar negeriFoto: Klaus Ohlenschläger/picture alliance

Fenomena brain drain akhir-akhir ini sedang diperbincangkan. Para generasi emas Indonesia berbondong-bondong pergi ke luar negeri bahkan mengganti kewarganegaraan untuk mendapatkan pekerjaan.

Selama tahun 2019 hingga 2022, 3.912 WNI beralih menjadi warga negara Singapura, dilansir Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham (2023). Sebagian besar warga negara di angka tersebut berada pada rentang usia produktif, 25-35 tahun.

Brain drain ini bisa jadi sesuatu yang merugikan negara jika tidak ditangani, sebab dapat menghambat pertumbuhan ekonomi serta inovasi suatu negara karena kehilangan sumber daya manusia unggul di negaranya.

Penyebab "brain drain”

Menurut Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Drajat Tri Kartono, brain drain bisa terjadi karena dua faktor, "pull factor” (faktor penarik) dan push factor (faktor pendorong).

Adanya gaji yang baik, fasilitas yang mendukung, dan penghargaan tinggi bisa menjadi faktor penarik para WNI untuk bekerja di luar negeri, serta juga jaminan-jaminan masa depan yang diperoleh WNI.

Lebih lanjut, Drajat menjelaskan kalau "push factor” WNI pindah ke luar negeri didasari oleh keterbatasan kesempatan, peluang, dan penyediaan yang layak di Indonesia karena tingginya kompetisi yang terlalu besar, hingga nepotisme.

Faktor lain penyebab brain drain adalah minimnya pengakuan dan penghargaan terhadap pengembangan pendidikan dan inovasi seseorang.

Viralnya #KaburAjaDulu di media sosial

Selain "brain drain” juga ada #KaburAjaDulu yang sedang masif dibahas di media sosial, X. Namun, senada dengan "brain drain”, di #KaburAjaDulu banyak orang saling membagi informasi bagaimana memulai pendidikan hingga bekerja di luar negeri. Selain memberikan informasi, mereka juga saling berdiskusi agar bisa bekerja di negara tujuannya.